Sydney, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Korea Selatan, Uli Stielike, memulai perang psikologis jelang final Piala Asia 2015 melawan Australia di Stadion ANZ, Sydney, Sabtu (31/1).
Korsel tinggal selangkah untuk mengakhiri paceklik gelar Piala Asia, yang kali terakhir mereka raih pada 1960. Taegeuk Warriors melangkah ke final Piala Asia 2015 usai mengalahkan Irak 2-0.
Namun, Korsel harus menghadapi rintangan yang berat di final. Korsel harus menghadapi tuan rumah sekaligus finalis empat tahun lalu, Australia.
"Australia merupakan tim terkuat di turnamen," ujar Stielike dalam konferensi pers, Selasa (27/1), seakan memberi Australia status unggulan di final seperti dilansir
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bermain dengan sangat bagus dan tenang, setiap pemain tahu persis apa yang harus dilakukan, mereka juga menggunakan taktik yang sangat ketat," sambung pelatih asal Jerman itu.
Australia belum pernah meraih gelar juara internasional. Empat tahun lalu, Australia dikalahkan Jepang di final. Tim berjuluk Socceroos itu melangkah ke final Piala Asia untuk kali kedua beruntun dengan menumbangkan Uni Emirat Arab 2-0 di semifinal.
Korsel sendiri sempat mengalahkan Australia 1-0 pada fase grup. Namun, Stielike tetap menganggap tim tuan rumah merupakan favorit juara.
"Mile Jedinak cedera. Mathew Leckie, Tim Cahill, dan (Robbie) Kruse duduk di bangku cadangan. Itu bukanlah Australia yang sama," ujar Stielike.
"Kami sangat realistis bahwa pada pertandingan sebelumnya kami tidak melawan tim terbaik Australia," sambung mantan pelatih Pantai Gading tersebut.
(har/har)