Canberra, CNN Indonesia -- Komite Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak keberatan timnas Iran yang menelan kekalahan dari Irak di babak perempat final Piala Asia 2015.
Tim sepak bola Iran mengajukan surat protes karena menuduh pemain Irak, Alaa Abdul-Zahra, seharusnya tidak memperoleh izin bermain dalam laga tersebut.
Dalam keberatannya tertulis bahwa Alaa Abdul Zahra harusnya didiskualifikasi setelah tes pemeriksaan dopingnya menunjukan hasil positif saat berlaga melawan Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak AFC yang menggelar pertemua terkait hal itu sore ini telah memutuskan menolak keberatan tersebut.
"Setelah menindaklanjuti bukti yang diajukan tim Iran, Komite Disiplin AFC memutuskan bahwa keberatan tersebut tidak diterima." Demikian tertulis di laman resmi AFC.
Abdul-Zahra diduga telah gagal dalam tes doping saat bermain untuk tim Iran Tractor Sazi tahun lalu.
Iran berpegang bahwa kontrak Abdulzehra dengan Tractor Sazi dihentikan setelah ia gagal tes doping Agustus lalu.
Namun, kepada
Football Picture Gallery, Abdul-Zahra menyatakan tuduhan itu tidak benar dan bersikeras bahwa ia bekerja di Tractor Sazi dengan berakhir damai.
"Itu tidak benar. Itu hanya cara (Iran) untuk membatalkan kekalahan," katanya.
Sebelumnya, timnas Irak berhasil mengalahkan Iran 7-6 lewat drama adu penalti.
Dengan kemenangan tersebut, Irak bertanding melawan Korea Selatan di babak semifinal yang akan berlangsung di Sydney besok malam.
(vri)