Jakarta, CNN Indonesia -- Romario de Souza Faria dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik sepanjang sejarah sepak bola. Namun, di mata Thierry Henry, Romario lebih dari sekedar penyerang terbaik.
Romario merupakan penyerang tengah terbaik timnas Brasil sejak berakhirnya era Pele. Di bawah era Romario, tim berjuluk Selecao itu berhasil merebut dua gelar Copa America (1989 dan 1997), serta satu trofi Piala Dunia (1994).
Dengan tinggi badan tidak lebih dari 161cm, Romario berhasil mengubah anggapan bahwa seorang penyerang tengah harus tinggi dan besar, seperti yang banyak kita lihat di era 1980an dan awal 1990an.
Namun, Romario mengubah pandangan tersebut, terutama ketika tampil bersama timnas Brasil di Piala Dunia 1994. Mantan pemain Barcelona dan Vasco Da Gama itu dianggap sebagai penyerang tengah dengan kemampuan lengkap di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Romario seorang genius di kotak penalti. Dia pemain terhebat yang pernah saya latih. Anda bisa mengharapkan semuanya dari Romario. Tekniknya luar biasa," ucap mantan pelatih Barcelona Johan Cruyff kepada Mundo Deportivo.
Pesulap kotak penalti
Sebelum era Ronaldo (Brasil) muncul, adalah Romario yang sering dianggap sebagai penyerang tengah dengan kemampuan satu-lawan-satu terbaik di dunia.
Instingnya sangat tajam dan Romario dikenal dingin di dalam kotak penalti. Aksinya sering membuat tidak hanya suporter berdecak kagum, namun juga suporter dan pemain lawan.
"Kita membicarakan salah satu penyerang tengah terbaik. Dia ahli dalam memanipulasi ruang di kotak penalti. Satu meter kotak penalti sudah seperti satu hektar baginya. Tekniknya luar biasa, dan dia sangat dingin di depan gawang," ucap jurnalis sepak bola Inggris, Tim Vickery, melalui
BBC Sport.
Kehebatan sosok Romario mungkin akan tercermin dari pernyataan Thierry Henry. Legenda sepak bola Perancis itu mengatakan, Romario telah merevolusi posisi penyerang tengah.
"Romario telah menciptakan sebuah posisi penyerang tengah yang baru. Dia penyerang tengah pertama yang menjemput bola hingga ke tengah lapangan," ucap Henry seperti dilansir Samba Foot.
"Dia bergerak ke samping, membuat bingung pemain bertahan lawan dengan pergerakan dan akselerasinya. Penyerang tengah mana yang melakukan permainan seperti dia sebelumnya? Gerd Mueller? Paolo Rossi? Tidak," sambungnya.
Romario memang mengubah citra seorang penyerang tengah, yang sebelumnya dianggap hanya sebagai seorang finisher di kotak penalti dan mengharapkan umpan-umpan matang.
(har/har)