Paris, CNN Indonesia -- Usaha mantan pemain timnas Perancis, David Ginola untuk menjadi kandidat presiden FIFA tampaknya berada dalam masalah.
Dalam situs yang menggalang dana sebagai usahanya untuk menjadi presiden otoritas sepak bola tertinggi di dunia tersebut, Ginola menyatakan akan mengembalikan semua sumbangan yang telah ia terima.
"Terima kasih bagi Anda yang mendukung tim Ginola. Situs penggalangan dana kini akan ditutup. Semua donasi akan dikembalikan kepada yang berhak," tulis Ginola di situs
www.teamginola.com.
Akan tetapi publik dibuat kebingungan setelah Ginola juga menyatakan masih berada dalam persaingan menuju kursi presiden FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak menyerah, masih dalam persaingan untuk mengubah sepakbola! Tidak akan menyerah. Hasil akhir nominasi mungkin tidak akan diketahui hingga 8 Februari," tulis Ginola melalui akun twitternya.
Kampanye Ginola diklaim mendapat sokongan perusahaan judi asal Republik Irlandia, Paddy Power, yang membayar 250 ribu poundsterling kepada mantan pemain Tottenham Hotspur itu untuk mencalonkan diri.
Hal tersebut jelas bertentangan dengan salah satu kode etik FIFA, yang menyatakan setiap pejabat FIFA dilarang terkait dalam dunia perjudian.
"Ini akan menjadi salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh Komite Ad-Hoc," ujar juru bicara FIFA seperti dilansir
Sky Sports.
Selain Ginola, kandidat presiden FIFA lainnya adalah Luis Figo, Pangeran Ali bin Al-Hussein, Jerome Champagne, Michael van Praag, dan juga presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter.
(har/har)