Jakarta, CNN Indonesia -- Pertarungan di arena Super Bowl bukan hanya masalah adu kekuatan antar dua tim, namun juga pertaruhan para pemasang iklan dalam berkreativitas selama 30 detik.
Pasalnya mereka telah membayarkan uang sebesar US$ 4,5 juta (Rp 57,1 miliar) untuk mengisi slot 30 detik beriklan di Super Bowl.
Tentu tiap detik menjadi sangat berharga dan hal itulah yang benar-benar diperhatikan oleh para pemasang iklan saat mereka membuat iklan khusus untuk ajang tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 112,2 juta pasang mata yang melihat Super Bowl melalui layar televisi jelas merupakan sebuah pasar yang besar bagi para pemasang iklan. Dengan waktu singkat, mereka dituntut untuk bisa kreatif dalam membuat iklan.
Hal itu yang kemudian membuat ajang Super Bowl tak ubahnya pertandingan iklan-iklan kreatif. Semakin kreatif suatu iklan dan diingat banyak orang, maka semakin terasa murah harga US$ 4,5 juta atau kelipatannya yang telah mereka keluarkan.
Tak ayal hal ini membuat para penonton Super Bowl pun menanti-nanti iklan paling kreatif yang akan disuguhkan setiap tahun. Bahkan, parade iklan ini bisa dikatakan sama menariknya dengan pertandingan di atas lapangan atau pertunjukkan saat
half time.
Memainkan Emosi PenontonPada gelaran Super Bowl kali ini, ada 70 iklan yang menghiasi duel antara New England Patriots melawan Seattle Seahawks.
Total pemasukan yang didapat dari sektor iklan pada Super Bowl tahun ini mencapai US$ 360 juta (Rp 4,5 triliun), lebih besar US$ 28 juta (Rp 406 miliar) dibandingkan pendapatan iklan tahun lalu.
Peningkatan jumlah ini menunjukkan bahwa harga US$ 4,5 juta bukan harga yang mengada-ada. Andai produk mereka jadi pembicaraan banyak orang pada Senin pagi, sehari setelah Super Bowl berlangsung, itu berarti penetrasi pasar yang mereka inginkan berhasil mereka lakukan.
Syaratnya jelas, iklan mereka harus menarik mata dan mencolok dibandingkan deretan iklan-iklan lainnya yang tentunya juga memiliki tujuan serupa.
Sejumlah iklan mencoba memainkan emosi dan perasaan orang-orang yang melihatnya.
Sebagai contoh, iklan Dove Men Care yang ikut berpartisipasi di ajang Super Bowl kali ini. Memiliki waktu satu menit di tangan, yang berarti mereka membayar US$ 9 juta, Dove memberikan penggambaran sosok-sosok ayah yang begitu peduli pada anak-anaknya.
Mulai dari anak mereka masih balita hingga ketika anak mereka berusia dewasa, ayah selalu mendukung dan ada untuk mereka.
Iklan ini termasuk menyentuh terlebih ditambah kalimat 'What makes a man stronger? Showing that he cares.' di tengah-tengah klip-klip para ayah di berbagai momen mengharukan maupun menyenangkan bersama putra-putri mereka.
Ada pula iklan yang menggambarkan keceriaan seperti yang dibuat oleh Coca Cola. Dalam iklan satu menit milik mereka, digambarkan keadaan sebuah kota dengan banyak orang tengah marah, kecewa, putus asa, dan mereka semua melampiaskan hal itu ke berbagai macam aplikasi komunikasi dan juga media sosial.
Namun lantaran sebuah kesalahan, yaitu sang teknisi di sebuah ruang server internet menumpahkan Coca Cola ke panel-panel elektronik, maka pesan-pesan berbau negatif tersebut secara otomatis berubah menjadi positif. Wajah-wajah marah berubah menjadi wajah-wajah ceria.
Dua contoh di atas merupakan sebagian kecil dari parade iklan-iklan kreatif yang bertebaran selama Super Bowl berlangsung. Para pemasang iklan berkreasi semaksimal mungkin dan penonton layar kaca menjadi jurinya.
Ketika iklan mereka dikenang banyak orang, maka berarti mereka keluar sebagai pemenang.
Hal ini kembali membuktikan, bahwa Super Bowl bukan hanya soal dua tim yang beradu kuat di tengah lapangan, karena ada banyak hal lain di dalamnya, termasuk kompetisi iklan yang tercipta di sana.
(vws)