Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang Liga Primer Inggris musim 2014/2015 berjalan, jelas hanya ada kekecewaan yang muncul dari lubuk hati para penggemar Liverpool.
Tim kesayangan mereka yang musim lalu terus bersaing di trek perebutan titel juara, kini malah masih berjuang untuk bisa sekedar masuk zona Liga Champions.
Menyadari peluang merebut titel Liga Inggris terbilang berat meski masih menyisakan 15 pekan lagi, manajer Liverpool, Brendan Rogers, berharap Liverpool bisa meraih trofi di dua turnamen lainnya, Piala FA dan Liga Europa.
Di awal musim 2014/2015, fans Liverpool yang masih dibalut kekecewaan lantaran tergelincir di saat akhir dalam persaingan perebutan gelar juara dengan Manchester City, sempat memasang wajah optimistis menghadapi musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepergian Luis Suarez ke Barcelona juga masih bisa ditutupi oleh aksi Liverpool di bursa transfer.
Meski tak bisa memuaskan semua pihak, masih banyak suara optimistis yang mengalir melihat pergerakan Liverpool di musim panas lalu, di mana mereka memboyong banyak pemain.
Namun, semua ternyata tak berjalan sesuai rencana. Mereka kalah
start dari tim-tim besar lainnya begitu kompetisi dimulai. Alhasil saat ini mereka tertinggal 15 poin dari Chelsea yang duduk di puncak klasemen.
Saat Liverpool mulai berpikir realistis bahwa perjuangan mereka untuk menyusul perolehan poin Chelsea amatlah berat, mereka justru kembali menemui hambatan. Harapan agar bisa terus melangkah di ajang Piala Liga harus buyar setelah Liverpool terhenti di tangan Chelsea di babak semifinal.
Dengan tertutupnya pintu menuju titel Piala Liga, maka kini Liverpool hanya tinggal punya dua jalan realistis untuk menuju gelar juara. Pertama, Piala FA dan yang kedua adalah ajang Liga Europa.
"Kami masih bertarung di dua kompetisi saat ini, Piala FA serta Liga Europa, dan tentu saja kami ingin melaju sejauh mungkin di dua ajang tersebut," tutur Rogers seperti dikutip dari
Soccerway.
Untuk Piala FA, Liverpool akan menjalani laga ulangan babak keempat menghadapi Bolton Wanderers di Macron Stadium, Kamis (5/2) dini hari nanti. Sebelumnya, Liverpool harus puas dengan skor 0-0 saat kedua tim berlaga di Anfield, 24 Januari lalu.
"Masih banyak tim hebat di ajang ini. Kami tidak boleh berpikir terlampau jauh," ucap Rodgers kepada The Guardian.
"Kami harus bisa fokus pada tiap pertandingan yang kami hadapi, memenangkannya, dan baru setelah itu melanjutkan fokus pada pertandingan selanjutnya," sambungnya.
Sementara itu untuk ajang Liga Europa, Liverpool akan berebut tiket menuju 16 besar melawan Besiktas pada 19 dan 26 Februari.
Dengan gambaran kondisi di atas, maka Liverpool jelas memasang target tinggi untuk menjadi juara di Piala FA dan Liga Europa, plus berusaha untuk bisa
finish di zona Liga Champions di akhir musim.
Tantangan untuk mewujudkan semua target di atas dimulai bukan dari segi teknik dan strategi, melainkan justru dari kondisi fisik.
Musim lalu, Liverpool memainkan 43 pertandingan di semua kompetisi sedangkan untuk musim ini, saat tahun 2015 baru menginjak bulan kedua, Liverpool sudah berlaga sebanyak 37 kali di semua ajang.
Fisik para pemain Liverpool jelas harus kuat lantaran pertandingan demi pertandingan ke depan pastinya akan lebih ketat dan melelahkan.
"Sejak awal musim kami sudah paham bahwa musim ini kami akan menjalani pertandingan yang lebih banyak karena itulah kami melakukan sejumlah pembelian pemain untuk memperdalam skuat," ucap Rogers.
Dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang, kekalahan Chelsea memang menjadi satu-satunya kekalahan yang diderita oleh Liverpool. Kembalinya Daniel Sturridge ke lapangan juga menjadi kekuatan tambahan bagi The Reds.
Jalan Liverpool menuju titel juara di Piala FA dan Liga Europa memang masih jauh. Namun, pelatih, para pemain, dan juga fans Liverpool sudah paham bahwa hanya dengan merebut trofi kekecewaan atas penurunan performa mereka di Liga Inggris musim ini bisa sedikit terobati.
(ptr/har)