Harry Kane dan Jalan Alternatif Bagi Pemain Muda

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 13:28 WIB
Harry Kane menunjukkan kepada para pemain muda lainnya bahwa ada beberapa jalan menuju kesuksesan, meski dengan cara dipinjamkan terlebih dahulu.
Kane (kanan) harus lalui jalan berliku sebelum jadi andalan Spurs (REUTERS/Eddie Keogh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semua pemain muda tentu ingin seperti Sterling. Dibeli Liverpool kala remaja, dielu-elukan, dan dengan mudah menjadi bintang di tim utama.

Sterling sendiri baru berusia 18 tahun ketika menjalani debut bersama Liverpool pada tahun 2012 lalu. Tak butuh waktu lama, pemain berdarah Jamaika ini pun bisa menjadi bagian penting dari sistem permainan Liverpool.

Namun, jika menapaki jalan yang sama dengan Sterling susah diwujudkan, Harry Kane dari Tottenham Hotspur telah menunjukkan cara lain pada kesuksesan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukses Dipinjamkan

Kane adalah produk akademi Spurs yang dipromosikan untuk masuk ke tim utama pada musim 2009/2010. Saat itu Kane masih berusia 16 tahun dan jelas ia bisa melihat bahwa mimpi-mimpi indah yang ia bayangkan selama ini mulai samar-samar terwujud.

Namun ternyata, Kane bukanlah Michael Owen (Liverpool) atau Paul Scholes (Manchester United) yang satu dekade lau sukses melesat dari tim junior dan menjadi bagian penting di tim utama.

Spurs memutuskan untuk meminjamkan Kane di Januari 2011 ke Leyton Orient.

Ketika musim 2010/2011 berakhir, Kane pun tak bisa kembali ke Spurs lantaran manajemen melihat lini depan yang berisikan nama-nama macam Louis Saha, Giovani dos Santos, Jermain Defoe, dan Emmanuel Adebayor sudah merupakan kombinasi maut yang bisa membuat gentar para lawan.

Di saat para suporter Spurs mengelu-elukan nama Adebayor di musim itu yang sukses melesakkan 17 gol di tahun 2011/2012, Kane yang merupakan penggemar Spurs sejak kecil ini tengah menepi ke Milwall.

Di Milwall, Kane mampu mengukir prestasi berupa penghargaan Pemain Muda Terbaik Milwall dari para suporter, meski hal itu belum cukup untuk mengoda Spurs untuk kembali memanggilnya.

Butuh dua pelabuhan singgah bagi Kane, Norwich City dan Leicester City, sebelum akhirnya dirinya bisa kembali ke Spurs yang masih merupakan pemilik sahnya.

Musim 2013/2014 cerita Kane masih tak berubah dengan dirinya masih lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.

Namun kerja keras Kane dalam tiap latihan plus kedatangan Mauro Pochettino sebagai pelatih baru Spurs membuat kisah hidup Kane pada musim 2014/2015 tak ubahnya bagi dongeng-dongeng klasik zaman dulu kala dimana orang yang sebelumnya tak dianggap bisa berubah menjadi pangeran.

Sepuluh gol dari 17 laga di Liga Inggris dan tujuh gol dari tujuh laga di Liga Europa, ditambah tiga gol di ajang Piala Liga, kini Kane telah mencetak 20 gol dari 33 penampilan musim ini.

Kane kini berdiri sebagai pilihan utama Spurs di lini depan. Menariknya, ia menyingkirkan Adebayor, pria yang pernah menjadi bomber favorit Spurs saat Kane tengah bertualang mematangkan diri.

Karena performa apiknya, Harry Kane ditawarkan perpanjangan kontrak hingga 2020 oleh Tottenham Hotspur. (Reuters/Darren Staples)


Membuat Spurs Melakukan Hal yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

Performa gemilang di setengah musim yang berjalan jelas membuat status Kane berubah 180 derajat. Ia yang dulu tak begitu diperhatikan dunia sepak bola saat berpindah dari satu klub pinjaman ke klub lainnya, kini mendadak menjadi salah satu pemain yang banyak dibicarakan.

Spurs pun tak mau kecolongan. Mereka dengan sigap menyodorkan perpanjangan kontrak baru pada Kane hingga 2020 nanti. Padahal, pada Agustus 2014 lalu Kane baru saja menandatangani perpanjangan hingga 2019.

Pemilik Spurs, Daniel Levy, memang terkenal sebagai pengusaha royal yang tak ragu untuk menawarkan kontrak baru bagi para pemain bintangnya. Namun, yang terjadi pada Kane saat ini, yaitu dua kali melakukan tanda tangan kontrak baru dalam enam bulan terakhir, tak pernah terjadi sebelumnya.

Harap-harap cemas jelas menaungi Spurs. Maklum, saat ini sedang terjadi perubahan posisi tawar antara Spurs dan Kane.

Sebagai pemain bintang, sebelumnya Kane hanya digaji 20 juta poundsterling per pekan, jauh di bawah harga bintang-bintang Spurs lainnya seperti Adebayour atau Christian Erikssen. Tentu mudah bagi klub-klub seperti Man United, Man City, Arsenal, atau Chelsea untuk menyamai bahkan melebihi nilai yang didapatkan Spurs sebelumnya. Dan melihat performanya saat ini, jelas antrian klub yang menggodanya bakal sangat panjang.

Maka penting bagi Spurs untuk mengikat erat sang bintang dengan menawarkan kenaikan gaji dan perpanjangan kontrak.

Beruntung Kane telah memantapkan hatinya. Ia menyetujui perpanjangan kontrak bersama Spurs dengan durasi tambahan 12 bulan.

"Saya sangat bangga dengan perpanjangan kontrak ini. Saya sangat menantikan petualangan saya selanjutnya," ucap Kane di akun twitter-nya.



Di Titik yang Sama dengan Sterling

Walaupun tak meniti jalan yang sama dengan Sterling, Kane kini sama-sama telah menjelma menjadi tulang punggung timnya. Kane telah menunjukkan jalan lain yang berbeda dari jalan yang ditempuh Sterling, namun tetap bermuara pada tujuan yang sama.

Jelas, perjalanan Kane sendiri belumlah berakhir, seperti halnya juga Sterling. Kane bisa semakin melesat sebagai pemain bintang hingga akhir karirnya atau malah kembali terjembab tertimpa fakta bahwa sukses musim ini hanyalah sukses sekejap.

"Saya tetap memijakkan kaki saya di tanah. Yang akan saya lakukan setelah ini adalah bekerja lebih keras, bermain lebih baik, dan berusaha mencetak gol lebih banyak," ucap Kane seperti dikutip dari Daily Mail.

Kane sudah menunjukkan jalan lain menuju sukses dan kini semua menanti saat ia menunjukkan cara untuk mempertahankan sukses yang tengah bergumul mesra dengannya. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER