Bata, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Pantai Gading, Herve Renard, sulit memberikan pujian.
Tidak ada senyuman di wajah Renard setelah Pantai Gading lolos ke final Piala Afrika dengan mengalahkan Republik Demokratik Kongo 3-1 di Stadion Bata, Equatorial Khatulistiwa, Rabu (4/2) waktu setempat.
Ia mengaku tidak puas dengan gaya bermain timnya di semifinal, walaupun timnas Pantai Gading tampil lebih dominan.
"Itu mungkin menurut penilaian Anda, tapi saya tidak menyukai penampilan tim saya," kata Renard kepada para wartawan seperti yang dikutip dari situs
Reuters, Kamis (5/2) WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena kami sedikit meremehkan mereka. Jika para pemain tidak mendengarkan instruksi dengan baik, maka kami bisa saja tumbang."
Renard bahkan sempat menaikkan tensi instruksinya di jeda pertandingan lantaran melihat performa Pantai Gading yang kurang bergairah.
"Saya katakan mereka tidak bermain seperti layaknya mereka menyadari bahwa pertandingan ini adalah perebutan tiket menuju final. Mereka tidak menunjukkan tekad yang cukup untuk itu," tutur Renard.
Tiga tahun lalu, pelatih asal Perancis tersebut berhasil membawa Zambia menjadi juara Piala Afrika setelah menang adu penalti lawan Pantai Gading.
Dan kali ini, bersama tim yang ia kalahkan di final 2012, Renard berambisi untuk kembali menjadi juara sekaligus menorehkan rekor sebagai pelatih pertama yang mampu menjadi juara Piala Afrika dengan dua tim berbeda.
Di babak final, Pantai Gading akan berduel melawan pemenang laga Guinea Khatulistiwa versus Ghana.
(ptr/har)