Malabo, CNN Indonesia -- Kerusuhan terjadi di partai semifinal Piala Afrika antara Ghana melawan tuan Guinea Khatulistiwa yang berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Ghana. Pertandingan pun sempat tertunda selama 34 menit di babak kedua.
Ricuh dipicu oleh pendukung tuan rumah yang berhamburan ke lapangan dan juga menghujani lapangan dengan botol dan benda-benda lainnya. Sementara itu, para penonton lainnya mencari perlindungan ke area belakang gawang.
Pihak keamanan kemudian terpaksa menembakkan gas air mata dan menggunakan helikopter untuk membubarkan kerumunan, bahkan hampir mengosongkan tribun lapangan. Ketika pertandingan dilanjutkan kembali, wasit yang seharusnya memainkan perpanjangan waktu delapan menit pun mempersingkat menjadi hanya dua menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusuhan ini bermula dari penalti kontroversial Ghana yang terjadi pada menit ke-42 setelah Kwesi Appiah dilanggar oleh kiper Felipe Ovono. Penalti lalu sukses dieksekusi oleh Jorday Ayem.
Gol tersebut kemudian diikuti oleh gol dari Mubarak Wakaso dan Andre Ayew untuk memastikan Ghana memiliki satu tempat di partai final untuk melawan Pantai Gading. Final nanti adalah final kesembilan untuk Ghana, menjadikan negara tersebut negara dengan rekor masuk final paling sering.
(vws)