Jakarta, CNN Indonesia -- Identitas pria yang menjadi korban aksi rasis pendukung Chelsea di stasiun kereta di Paris akhirnya terungkap. Pria tersebut bernama Souleymane S. dan kini ia siap mencari keadilan terhadap peristiwa yang menimpanya.
Souleymane yang berkulit hitam ditolak untuk masuk ke dalam gerbong kereta oleh para pendukung Chelsea yang berada di dalamnya. Selain didorong keluar kereta sebanyak dua kali, Souleymane juga harus mendengarkan nyanyian rasis yang dikumandangkan oleh para fans Chelsea.
"Saya tidak tahu bahwa peristiwa itu direkam. Hal itulah yang kemudian memberanikan diri saya untuk melapor pada Polisi dan meminta kasus ini diusut," ucap Souleymane seperti dikutip dari Le Parisien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga berniat untuk melapor ke Organisasi Anti-Rasis. Para fans itu harus ditemukan dan dihukum dan jangan sampai dibiarkan begitu saja," katanya menambahkan.
Souleymane sendiri kemudian menjelaskan bahwa ia sulit untuk menceritakan peristiwa yang ia alami kepada keluarganya sebelum dirinya tahu bahwa ada video yang merekam aksi tak terpuji tersebut.
"Saya pulang ke rumah dan tidak berkata apa-apa pada istri saya. Apa yang harus saya katakan pada anak saya? Ayahnya didorong keluar kereta karena berkulit hitam? Itu tidak membantu banyak," katanya menerangkan.
Souleymane sendiri mengaku dengan kulit hitam yang dimilikinya, ia sudah terbiasa menerima perlakuan rasis sepanjang hidupnya.
"Jadi saya tidak terlalu terkejut pada saat hal itu menimpa saya meskipun ini pertama kalinya saya menerima perlakuan rasis di stasiun kereta," ucap Souleymane.
"Pada kejadian itu tidak ada satu pun yang membela saya. Petugas stasiun yang datang pun hanya untuk memastikan bahwa tidak ada perkelahian di sana." tutur pria ini mengeluhkan kondisi sekitar yang juga tak berpihak padanya.
(ptr/ptr)