Jakarta, CNN Indonesia -- Wayne Rooney boleh saja masih kalah tajam dari Alan Shearer dan Andy Cole, namun ia tetap berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Primer Inggris.
Berdasarkan catatan Opta, Rooney adalah pemain pertama yang mencetak 10 gol atau lebih di Liga Primer Inggris selama 11 musim beruntun. Jelas hal itu merupakan sebuah bukti konsistensi Rooney dari musim ke musim.
Catatan gemilang Rooney ini dimulai saat ia menjalani musim debutnya bersama Manchester United pada musim 2004/2005. Rooney yangh saat itu masih berusia 19 tahun mampu mencetak 11 gol dari 29 pertandingan yang ia mainkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah musim perdananya, Rooney pun tampil konsisten di musim-musim berikutnya. Torehan tertinggi dalam semusim dicatatkan oleh Rooney pada musim 2011/2012 dengan catatan 27 gol sedangkan torehan terendahnya yaitu 11 gol yang dibukukannya pada 2004/2005 dan 2010/2011.
Keberhasilan Rooney mencetak dua gol di laga melawan Sunderland memang membuat koleksi golnya musim ini menjadi 10 gol.
Catatan 10 gol sejauh ini sendiri terbilang mengesankan mengingat pelatih United Louis Van Gaal sering memainkan Rooney sebagai gelandang serang.
Meskipun menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 10 gol atau lebih dalam 11 musim Liga Primer Inggris secara beruntun, sepertinya Rooney tidak akan berpuas diri begitu saja.Pasalnya, masih ada rekor-rekor menarik yang bisa ia kejar setelah ini.
Pertama, rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga primer Inggris. Rekor tersebut saat ini dipegang oleh Shearer dengan jumlah 260 gol, beda 75 gol dari catatan Rooney sejauh ini.
Namun dengan usia Rooney yang baru akan menginjak 30 tahun pada 2015 ini, peluang mantan pemain Everton untuk memecahkan rekor Shearer ini masih terbuka.
Kedua, Rooney juga punya peluang untuk memecahkan rekor Bobby Charlton sebagai pencetak gol terbanyak United. Kini, Rooney hanya butuh 24 gol untuk memecahkan rekor gol terbanyak United milik Bobby Charlton (249 gol)
Jangan Sia-siakan Ketajaman Rooney
Louis Van Gaal sering mengeluhkan lini depan Manchester United yang kurang tajam namun di sisi lain ia justru menempatkan Wayne Rooney tidak pada posisi idealnya.
Sikap Van Gaal tersebut jelas seperti menyia-nyiakan jawaban atas masalah yang ada pada timnya selama ini. Padahal jawaban tersebut sudah benar-benar tersaji di depan mata Van Gaal.
Van Gaal selama ini lebih sering memainkan Rooney sebagai gelandang, baik itu gelandang serang yang berdiri di belakang para striker maupun sayap kanan. Untuk lini depan, Van Gaal lebih sering menurunkan Robin Van Persie dan Radamel Falcao.
Hal itu jelas membuat Rooney harus berganti peran. Rooney yang merupakan seorang eksekutor harus melunturkan ego-nya dan harus lebih sering berbagi serta mengalirkan bola ke lini depan.
Padahal, ketika Rooney kembali ditempatkan sebagai ujung tombak, ia langsung bisa menjawab kepercayaan. Eksekusi penalti plus penempatan posisi yang bagus dalam laga melawan Sunderland membuat Rooney jadi pahlawan dalam kemenangan 2-0 United atas Sunderland.
Jumlah 10 gol yang sudah ia cetak sejauh musim berjalan ini sama dengan milik Van Persie yang sering ditempatkan sebagai ujung tombak dan bahkan lebih banyak dari Falcao yang baru menorehkan empat gol sejauh ini.
(ptr/ptr)