Antartika, CNN Indonesia -- Perenang ekstrem Lewis Pugh baru saja mencatatkan rekor sebagai perenang pertama yang menaklukkan laut paling selatan di dunia yang masih memungkinkan untuk direnangi, yaitu di laut Antartika.
Atlet asal Inggris ini melakukannya dua kali, yaitu dalam selang waktu 10 hari pada 24 Februari dan 2 Maret sebagai bentuk kampanye cinta lingkungan untuk melindungi Laut Ross.
Pugh sendiri berenang sejauh 350 meter di Teluk Whales di Laut Ross, atau area laut terbuka paling selatan di muka bumi, yang namanya diberi oleh seorang penjelajah Sir Ernest Shackleton karena area tersebut memiliki sejumlah ikan paus (whales) paling ganas di muka bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika mengarungi laut Antartika, Pugh tak menggunakan sehelai baju apapun kecuali celana renang pendeknya. Ia berenang dalam air laut bersuhu -1 derajat celcius dengan angin dingin bersuhu -37 derajat celcius yang berkecepatan 40 knot atau 74,1 kilo meter per jam.
Seusai melakukan aksi ini, Pugh berkata bahwa "Teluk Whales adalah tempat paling menakutkan yang pernah saya renangi."
"Ketika berenang, sebuah gelombang merusak kapal saya. Kemudian, saya melakukan satu kayuhan lagi, dan ketika saya melihat ke atas, air laut telah membekukan beberapa kru saya. Saking dinginnya, mereka telah tertutup es."
Pugh dikenal sebagai perenang ekstrem. Ia pernah mengarungi laut Arktik, danau di atas gunung Everest, tujuh laut di Eropa, dan juga di Timur Tengah. Dengan berenang di Laut Ross, Pugh berkampanye agar Eropa mau mengeluarkan peraturan untuk melindungi laut Ross dengan melarang aktivitas yang membahayakan lingkungan seperti memancing.
Jika kampanyenya ini sukses, maka Laut Ross akan menjadi area lindung terbesar di muka bumi dengan area yang lebih besar dari luas Jerman, Perancis, dan Inggris jika digabungkan. Area lindung ini akan menjadi habitat bagi berbagai mahluk laut, ikan, burung, ikan paus, dan pinguin.
Berikut beberapa foto Pugh yang diabadikan lewat bidikan fotografer Kelvin Trautman.
(vws)