Kisah Sedih Suporter Belgia yang Sekarat

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 18:34 WIB
Schoonbaert memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah menjalani 37 operasi. Sebelum meninggal, pria 41 tahun itu punya permintaan terakhir.
Ilustrasi foto suporter. Schoonbaert meninggal dua hari setelah menyaksikan pertandingan Club Brugge, Selasa (3/3). (Getty Images/David Ramos)
Brussel, CNN Indonesia -- Legenda Liverpool, Bill Shankly, pernah berkata, 'Beberapa orang percaya sepak bola adalah urusan hidup dan mati - saya dapat meyakinkan Anda, sepak bola lebih penting dari hal itu."

Dan bagi Lorenzo Schoonbaert, ucapan Shankly tersebut benar adanya.

Schoonbaert adalah pria 41 tahun asal Belgia yang sedang sekarat. Sudah 37 operasi dilakukannya dalam 20 tahun terakhir, namun seluruh usaha itu gagal membuahkan hasil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari The Independent, Schoonbaert memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Sesuai dengan hukum di Belgia, yang memperbolehkan praktik euthanasia, pihak medis telah setuju untuk 'membantu' Schoonbaert mengakhiri hidupnya.

Namun, sebelum mengakhiri hidupnya, Schoonbaert punya permintaan terakhir. Sebagai suporter setia Club Brugge, Schoonbaert ingin menyaksikan klub kesayangannya tersebut meraih kemenangan.

"Ini adalah keinginan terakhir saya sebelum meninggal, untuk melihat tim saya meraih satu kemenangan lagi," ujar Schoonbaert.

Dan keinginan terakhir Schoonbaert ini akhirnya terwujud. Tidak hanya menyaksikan kemenangan Club Brugge, Schoonbaert juga menjadi tamu spesial di pertandingan melawan Moeskroen di Stadion Jan Braydel, Minggu (1/3).

Bersama dengan istri dan putrinya yang berusia 7 tahun, Schoonbaert mendapat penghormatan untuk melakukan kickoff sebelum pertandingan Club Brugge melawan Moeskroen berlangsung. Schoonbaert meniupkan peluit tanda pertandingan dimulai.

Di pinggir lapangan, para suporter Brugge membentangkan spanduk yang bertuliskan, "You'll Never Walk Alone Lorre."

Sebelum pertandingan dimulai, Schoonbaert juga mendapatkan kesempatan bertemu dengan penjaga gawang Club Brugge, Mat Ryan.

"Kini saya sangat bahagia. Ini akan menjadi kenangan bagi putri saya, yang dapat ia kenang sepanjang hidupnya," ujar Schoonbaert melanjutkan.

"Impian terakhir saya telah menjadi kenyataan. Saya dapat meninggal dengan tenang sekarang. Saya akan merayakannya dari surga," sambungnya.

Sebuah postingan dari keluarga Schoonbaert di Facebook, akhirnya mengonfirmasi kepergian suporter setia Brugge itu, Selasa (3/3).

Selamat tinggal Lorre! You'll Never Walk Alone! (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER