Zou Shiming Gagal Jadi Juara Dunia

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Minggu, 08 Mar 2015 05:20 WIB
Zou Shiming gagal mewujudkan ambisinya untuk menjadi juara dunia usai dirinya kalah angka mutlak dari petinju Thailand, Amnat Ruenroeng.
Zou Shiming gagal mewujudkan harapan masyarakat Tiongkok. (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Zou Shiming gagal menuntaskan dongeng perjalanan karirnya dengan akhir yang bahagia. Dalam duel melawan Amnat Ruenroeng yang memperebutkan titel juara dunia kelas terbang IBF, Zou Shiming kalah angka mutlak di akhir pertarungan.

Zou Shiming adalah fenomena di Tiongkok. Petinju kelahiran 1981 itu dua kali memenangi medali emas kelas terbang ringan pada tahun 2008 dan 2012.

Keputusannya untuk terjun ke dunia tinju profesional pada tahun 2012 pun menuai perhatian banyak pihak. Meskipun usia Zou Shiming sudah tak lagi muda, saat itu 31 tahun, banyak yang optimistis Zou Shiming bisa jadi juara dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, Zou Shiming kemudian ditangani oleh pelatih sekelas Freddie Roach yang selama ini menangani petinju berkelas macam Manny Pacquiao dan Amir Khan.

Memang, pada enam pertarungan perdana sebagai petinju profesional, Zou Shiming sukses mengakhirinya dengan kemenangan.

Namun keperkasaan Zou Shiming akhirnya menemui tembok saat ia berhadapan dengan Ruenrong yang merupakan juara dunia kelas terbang IBF.

Bertarung di Makau, Zou Shiming sempat tampil memukau saat pukulan kirinya membuat Ruenroeng terjatuh di ronde kedua.

Namun ternyata aksi impresif Zou Shiming hanya sampai pada momen tersebut. Setelah itu, Ruenroeng memegang penuh kendali pertarungan.

Di ronde ketiga, Ruenrong gantian memukul jatuh Zou Shiming, namun Zou Shiming masih dapat bertahan.

Setelah itu, pertarungan sendiri menjadi mutlak milik Ruenroeng. Dengan keunggulan jangkauan 13 cm dibandingkan Zou Shiming, Ruenroeng memang terbukti efektif dalam melancarkan pukulan demi pukulan.

Jab demi jab yang dilepaskan Ruenroeng inilah yang membawa petinju asal Thailand ini meraih poin demi poin dari juri.

Zou Shiming sendiri makin frustasi lantaran tak bisa masuk dalam area pertahanan. Setiap ia coba masuk dan melepaskan pukulan, Ruenroeng sudah lebih dulu menghalaunya dengan pukulan yang jangkauannya lebih panjang.

Jelas, Zou Shiming tidak cukup cepat untuk masuk area pertahanan lawan, melontarkan pukulan, dan kembali mengambil jarak.

Saat ronde terakhir, Roach coba menginstruksikan Zou Shiming untuk mengerahkan seluruh kemampuan yang ia miliki untuk mendaratkan pukulan ke Ruenroeng. Namun upaya itu sia-sia.

Pertandingan pun berlangsung dengan berat sebelah lantaran Ruenroeng lebih banyak menghasilkan pukulan efektif di pertandingan ini. Tiga juri pun tanpa ragu memberinya keunggulan 116-111 untuknya.

Kegagalan Zou Shiming menjadi juara dunia tentunya membuat publik Tiongkok kecewa. Pasalnya selama ini Tiongkok belum mampu berbicara banyak di kancah tinju profesional dan Zou Shiming diharapkan bisa mendobrak hal tersebut. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER