Jakarta, CNN Indonesia -- Angel Di Maria datang ke Manchester United dengan harga 60 juta poundsterling. Semua berharap Di Maria bisa jadi malaikat penolong United di saat kritis, namun yang terjadi pada laga lawan Arsenal adalah Di Maria justru membuat United tak memiliki harapan untuk menyamakan kedudukan setelah dirinya diusir keluar lapangan.
Sebelum laga perempat final antara United versus Arsenal digelar, Di Maria sudah berada dalam sorotan tajam lantaran performanya masih tergolong biasa-biasa saja untuk ukuran harga 60 juta poundsterling.
Seolah termotivasi atas kritik itu, Di Maria bermain dengan gigih dan semaksimal mungkin saat Louis Van Gaal mempercayainya turun sejak awal pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asal Argentina itu terus menyisir sisi kiri pertahanan Arsenal lewat tusukan-tusukannya yang merepotkan barisan pertahanan lawan.
Gol penyama kedudukan yang dicetak Wayne Rooney pun terjadi berkat kejelian Di Maria melihat posisi Rooney dan akurasi umpannya yang di atas rata-rata.
Babak pertama usai dan performa Di Maria boleh dibilang cukup memuaskan.
Namun kemudian semua itu berubah di babak kedua saat United tengah mencoba mengejar ketertinggalan dari Arsenal yang sedang memimpin dengan skor 2-1.
Pada menit ke-76, Di Maria coba 'menolong' United dengan aksi diving agar United mendapatkan tendangan bebas. Namun wasit Michael Oliver tak menggubris hal itu dan malah memberikan kartu kuning pada Di Maria.
Masalah seharusnya selesai di titik ini andai Di Maria tidak bereaksi berlebihan.
Setelah terkena kartu kuning, Di Maria menarik ringan kaus wasit dari belakang dan kemudian coba memprotes keputusan wasit yang dianggapnya salah.
Entah tarikan kaus wasit itu sebagai bentuk intimidasi atas keputusan wasit atau hanya sekedar 'cara' Di Maria memanggil wasit, namun yang jelas Oliver merasa Di Maria telah bereaksi berlebihan terhadap keputusannya.
Kartu kuning kedua pun tanpa ragu langsung dicabut oleh Oliver. Di Maria pun harus keluar lapangan akibat tindakan bodohnya itu. Padahal saat itu United tengah berupaya mencari gol penyama kedudukan.
Bermain dengan 10 orang, jelas membuat United kesulitan mengembangkan permainan. Mereka pun gagal mendapatkan gol penyama kedudukan hingga pertandingan berakhir.
Bentuk Frustasi Di Maria?Andai saja United kalah namun Di Maria tidak mendapat kartu merah karena kebodohannya, mungkin kritik yang mengarah padanya tidak akan semakin besar seperti sekarang.
Berkat kartu merah yang didapatnya, jelas Di Maria bakal semakin dikritik oleh para fans United di seluruh dunia.
Di Maria dianggap gagal mengatasi tekanan besar yang biasa dihadapi oleh para pemain bintang. Tindakan reaktif Di Maria pada wasit pun boleh jadi merupakan salah satu bentuk rasa frustasi dalam diri Di Maria selama ini.
Asisten Manajer United Ryan Giggs sendiri sebelumnya menegaskan bahwa Di Maria tetap berada dalam kondisi kepercayaan diri yang baik. Namun sepertinya setelah insiden ini, opini Giggs terhadap Di Maria bisa ditinjau ulang.
(ptr/ptr)