Jakarta, CNN Indonesia -- Daniel Bahari adalah salah satu sosok penting dalam perkembangan tinju di Indonesia. Usaha kerasnya dalam memunculkan bibit-bibit tinju berkualitas mengundang decak kagum banyak orang. Namun ternyata, selain handal menemukan talenta berbakat, Daniel juga piawai dalam meracik masakan.
Ruhut Sitompul, Ketua Komite Tinju Profesional Indonesia (KTPI) sudah lama mengenal sosok Daniel. Bagi Ruhut, Daniel adalah sosok pekerja keras, disiplin, dan selalu bersemangat.
"Namun di balik itu semua, ada hal-hal unik yang terdapat dari Pak Daniel. Misalnya saja Pak Daniel itu sangat jago dalam hal memasak," tutur Ruhut mengenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal masak, apalagi seafood, saya sudah merasakan kehebatan racikan Pak Daniel. Beliau sangat berbakat," katanya menambahkan.
Bukan hanya memasak, Ruhut juga menyebut Daniel sebagai sosok yang mengerti soal medis. "Jika kita sakit lalu mengeluh pada beliau, maka beliau akan memberi saran apa yang seharusnya kita lakukan. Ibarat kata, beliau seperti dokter."
Namun sosok ramah dan menyenangkan yang dimiliki oleh pribadi Daniel kemudian menjadi seolah tak terlihat saat Daniel tengah melatih para petinju yang berada di bawah arahannya.
"Bahkan sama anaknya sendiri, Pino Bahari, Pak Daniel itu terbilang tega dalam latihan. Tidak ada kasihan sama sekali. Namun berkat sifat itulah, akhirnya banyak petinju hebat yang lahir di Indonesia," ucap Ruhut.
"Indonesia sangat kehilangan sosok beliau. Semoga semangat beliau bisa diteruskan oleh generasi muda di Indonesia."
Inspirasi Chris JohnSosok Daniel Bahari di mata Chris John, pemilik gelar super champion kelas bulu WBA semasa aktif, juga sangatlah mengesankan.
"Pak Daniel adalah salah satu pelopor semaraknya pertarungan tinju profesional di televisi pada era 1990-an," tutur pria berjuluk The Dragon itu.
"Banyak petinju yang lahir dari tangan dinginnya termasuk saya. Pada awal karier saya menuju puncak pun tak bisa lepas dari peran beliau."
Pada 2001, Daniel membawa Chris John ke jenjang PABA (Pan Asian Boxing Association) dengan sang petinju asal Banjernegara tersebut mengandaskan juara bertahan Soleh Sundava.
Peran Daniel dalam diri Chris John sangat kentara ketika ia mempromotori pertarungan Chris dengan Oscar Leon dalam laga merebut juara dunia kelas bulu versi WBA di Kuta Bali, September 2003. Daniel juga yang membawa Chris John ke Tokyo, Jepang, untuk bertanding melawan Osamu Sato untuk mempertahankan gelar WBA tersebut.
Chris John melanjutkan, dirinya tak pernah lupa nasehat yang diberikan Daniel pada dirinya.
"Beliau selalu berpesan bahwa saya harus terus latihan dan latihan serta tak boleh berpuas diri begitu saja. Pertandingan berat akan selalu menanti di depan karena itu saya tak boleh lengah," ucap Chris John.
"Saat saya sudah jadi juara dunia pun, ketika saya bertemu beliau, beliau selalu berpesan dan mengingatkan hal yang sama."
Bagi Chris John, sosok Daniel adalah salah satu sosok yang tak bisa dilepaskan dari perkembangan tinju di Indonesia.
Daniel tidak pernah lelah dalam membina dan menemukan bakat-bakat tinju di Indonesia. Dalam hal inilah, Chris John siap meneruskan jejak Daniel Bahari.
"Saya memang punya mimpi untuk bisa kembali menyemarakkan dunia tinju profesional di Indonesia dan saat ini tengah merintis jalan menuju sana," ujar Chris John.
(ptr/ptr)