Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang andalan Juventus, Carlos Tevez, mencetak dua gol dan memberikan satu assist ketika Juventus membenamkan Borussia Dortmund 3-0 dalam salah satu penampilan terbaik pemain asal Argentina tersebut di kompetisi Eropa.
Catatan itu membuat Tevez mencetak tiga gol dalam dua laga di babak 16 besar Liga Champions, dengan Si Nyonya Tua mampu menyingkirkan Dortmund dengan agregat gol 5-1.
Performa Tevez di Eropa ini jauh berbeda dengan ketika ia menjalani masa-masa kontroversial di Manchester City, saat sempat dituduh tak mau masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti ketika timnya berhadapan dengan Bayern Munich pada 2011.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kesuksesannya membobol gawang Roman Weidenfeller tanpa kesusahan seolah menghapuskan masa-masa buruknya ketika menjalani puasa gol di kompetisi Eropa yang sempat berlangsung hingga lima tahun.
Sebelum ia menjebol gawang Benfica pada semifinal Liga Eropa pada 25 April 2014, gol terakhir Tevez di kompetisi Benua Biru terjadi pada 7 April 2009, atau ketika ia masih berseragamkan Manchester United.
Hal ini berarti Tevez sendiri tidak pernah sekalipun menyarangkan gol di Eropa ketika ia masih menjadi pemain Manchester City.
Namun, hal ini seolah tak berbekas pada laga tadi malam. Pada gol pertama, dengan tanpa kesulitan Tevez mencetak gol jarak jauh yang tak bisa dijangkau kiper Weidenfeller sama sekali.
Menerima umpan pendek dari Arturo Vidal dari sebelah kiri lapangan, dengan kaki kanannya Tevez membuat gol voli indah yang membawa Si Nyonya Tua unggul lebih dahulu, bahkan ketika laga baru berjalan tiga menit.
Sementara itu, pada gol kedua yang tercipta pada menit ke-79, ia juga menyarangkan bola dengan tendangan keras, meski kali ini dari dalam kotak penalti.
Tersenyum dan memeluk rekan setimnya, Tevez, yang memenangkan Liga Champions 2008 bersama Manchester United, terlihat bahagia sebagaimana terlihat dalam beberapa masa ke belakang setelah ia bergabung bersama Juventus.
Penyerang berusia 31 tahun itu baru-baru ini memang mengakui bahwa hidupnya lebih mudah di kota Turin, ketimbang ketika berseragam West Ham, Manchester United, atau Man City.
Meski demikian, secara rendah hati ia berkata bahwa kemenangan ini bukan karena dirinya semata, namun karena rekan-rekannya.
"Tim ini menampilkan permainan yang hebat, selalu tim-
nya yang hebat," kata Tevez seusai pertandingan seperti dikutip dari
Reuters. "Hal ini yang penting. Saya hanya melakukan pekerjaan saya dan tim yang menang."
Bersama City, Tevez tak pernah mendapatkan kesuksesan di Eropa. Namun tampaknya ia bisa berharap lebih baik dengan mengantarkan Si Nyonya Tua ke perempat final keduanya sejak 2012/2013, ketika laju mereka kemudian dihentikan Bayern Munich dengan agregat skor 0-4.
"Laga ini sangat besar bagi kami. Liga Champions adalah kompetisi yang sangat sulit namun kami berada di jalur yang tepat," katanya.
(vws)