Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang menyebut nama Juan Mata sebagai pahlawan kemenangan Manchester United saat mengalahkan Liverpool di Anfield, Minggu (22/3). Namun, ada satu sosok penting di skuat MU yang terlupakan.
Sosok itu bernama Michael Carrick. Gelandang 33 tahun itu memang jarang mendapat perhatian fans dan media. Torehan gol Carrick tidak sebanyak Wayne Rooney (11 gol) atau Mata (7). Mantan pemain Tottenham Hotspur itu baru mencetak satu gol.
Penampilan Carrick musim ini juga sempat terganggu cedera. Total, gelandang timnas Inggris itu baru tampil di 16 pertandingan, dengan 14 di antaranya menjadi starter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun,
Opta mencatat, MU meraih 2,25 poin per pertandingan jika Carrick tampil, dibanding 1,6 poin tanpa gelandang bernomor punggung 16 itu (14 pertandingan).
Rekor MU bersama Carrick di Liga Primer Inggris musim ini adalah 11 menang, 3 imbang, dan dua kalah.
Visi Luar BiasaMenjadi seorang gelandang bertahan, Carrick memang jarang mendapatkan sorotan media. Namun, Carrick lebih dari seorang gelandang bertahan. Layaknya seorang komponis, Carrick adalah penjaga tempo permainan MU.
Ketenangannya saat menguasai bola, menjadi modal berharga bagi Louis van Gaal. Gelandang yang memulai karier di West Ham United itu tidak takut mengirim umpan ke depan, dan jarang melakukan mengumpan ke belakang.
Berdasarkan catatan Squawka, akurasi umpan Carrick musim ini mencapai 89 persen. Carrick hanya kalah dari Mata, yang memiliki akurasi umpan 90 persen.
Ketika pertandingan melawan Liverpool, Carrick juga membuktikan mampu bermain impresif sebagai seorang gelandang bertahan. Permainan Carrick berhasil membuat frustrasi dua gelandang serang Liverpool, Philippe Coutinho dan Adam Lallana.
Carrick tidak terpancing keluar dari posisi aslinya, yakni tepat di depan kuarter pertahanan MU. Posisi Carrick terlihat selalu tepat, baik ketika memotong aliran bola Liverpool, ataupun ketika menopang lini pertahanan MU.
Permainan Carrick membuat dua gelandang MU, Ander Herrera dan Daley Blind, bisa leluasa membantu serangan. MU pun menikmati penguasaan bola hingga 60 persen lawan Liverpool.
UnderratedPenampilan gemilang Carrick musim ini membuat manajemen MU memperpanjang kontrak gelandang kelahiran Wallsend itu selama satu tahun. Van Gaal pun mengaku senang bisa mempertahankan Carrick musim depan.
"Carrick bisa membaca permainan di atas lapangan, jadi dia bisa menjadi pelatih saat pertandingan berlangsung. Dia suka mengirim umpan ke depan. Dia kapten kedua saya bukan tanpa alasan," ujar Van Gaal seperti dilansir
Daily Star.
Pelatih tim akademi West Ham United, Tony Carr, yang melatih Carrick saat masih junior, mengungkapkan kekuatan utama pemain yang sempat dipinjamkan ke Birmingham City tersebut.
"Carrick selalu tahu umpan selanjutnya akan ke mana, dan dia jarang memberi bola ke lawan. Selain itu, kedua kakinya hidup dan pandai membaca pertandingan. Dia pernah menjadi bek tengah, dan itu sebabnya dia mengerti," ujar Carr kepada
BBC Sport.
Legenda MU, Bryan Robson, meyakini Carrick tidak akan setenar Roy Keane atau Paul Ince di mata suporter The Red Devils. Hal itu dikarenakan Carrick bukan tipe gelandang yang dinamis dan emosional.
"Carrick adalah pemain underrated dan paling tidak dihargai di Liga Primer Inggris. Saya yakin orang-orang akan jarang membicarakannya. Semua orang pasti akan membicarakan pemain yang eksplosif," ujar mantan pemain MU, Rio Ferdinand.
Prestasi Carrick memang belum sehebat Andrea Pirlo di Italia ataupun Xavi Hernandez di Spanyol. Namun, jika MU dan timnas Inggris ingin memiliki lini tengah berkualitas, maka Carrick harus ada di susunan pemain tim.
(har/har)