Jakarta, CNN Indonesia -- Permohonan seorang pemain bertahan di Liga Inggris untuk tetap menjaga kerahasiaan namanya dalam suatu skandal seksual ditolak, setelah hakim pengadilan menyatakan nama pemain tersebut boleh diungkap ke publik.
Kasus ini berawal ketika pemain tersebut bertemu dengan seorang perempuan dalam sebuah pesta Natal, Desember 2014. Setelah pesta, sang pemain dengan perempuan yang dikabarkan seorang instruktur kebugaran itu melakukan hubungan seksual. Keduanya lalu saling bertukar nomor telepon dan saling mengirimkan pesan dan gambar panas, meski tak pernah bertemu lagi sejak pesta Natal.
Akan tetapi, perempuan tersebut memutuskan untuk menjual kisahnya ke sebuah surat kabar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang pemain lalu datang ke pengadilan dan meminta sebuah surat larangan agar namanya tidak bisa dipublikasikan. Di Inggris sendiri seseorang bisa meminta perlindungan identitas, jika ia terkait kasus dan hukum memutuskan bahwa kasus tersebut tidak relevan untuk diungkap ke publik.
Selain meminta namanya diharasiakan, sang pemain mengklaim kepada pengadilan bahwa perempuan tersebut berusaha memerasnya dengan menuntut 100 ribu poundsterling sebagai uang tutup mulut.
Namun, sang perempuan menepis tuduhan dan bersikeras justru pemain yang telah memiliki pasangan dan anak itulah yang menawarkan sejumlah uang untuk merahasiakan skandal mereka. Pengacara sang perempuan, Jacob Dean, juga menyatakan bahwa kliennya telah secara keliru dituduh, sehingga mengakibatkan stres berlebihan.
Sebagaimana diberitakan
The Independent, hakim yang bertugas dalam kasus tersebut, Justice Warby, merasa tak ada landasan yang cukup kuat untuk tetap mempertahankan kerahasiaan identitas pemain. Menurut Warby, ia tak yakin bahwa sang pemain meminta surat larangan karena khawatir dengan dampak pada kehidupan pribadinya, namun lebih karena motif ekonomi yaitu melindungi citra komersil sang pemain.
Hakim juga menyatakan bahwa tuduhan bahwa sang perempuan melakukan pemerasan tidak benar dan sang pemain lah yang mencoba untuk membeli kerahasiaan skandalnya.
Dengan keputusan Warby tersebut, sang pemain memiliki waktu 10 hari untuk melakukan banding, dengan risiko namanya akan terungkap ke publik, jika bandingnya gagal.
(vws)