MotoGP 2015: Persaingan yang Ketat dan Panas Dimulai

CNN Internasional/Jonathan Hawkins | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 07:48 WIB
Meski Marc Marquez tampil dominan pada musim lalu, ia akan mendapatkan persaingan ketat dari Jorge Lorenzo dan tim Ducati pada 2015.
MotoGP 2015 akan dimulai dengan GP Qatar menjadi seri balapan pembuka. Marc Marquez diprediksi akan menjuarai MotoGP musim ini.(Reuters/Heino Kalis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Artikel ini disadur dari artikel yang berjudul "Can Anyone Catch Marc Marquez on 2015?" yang terbit di situs CNN Internasional

Sirkuit Losail di Qatar melingkari gurun dengan lekukan-lekukannya bak sebuah ikat pinggang pada kain sutra. Pada akhir pekan ini, serombongan motor berteknologi tinggi akan menghiasi trek ketika balapan motor nomor satu di dunia, MotoGP, kembali dilangsungkan.

Para pembalap sendiri akan memacu motor mereka pada malam hari mengingat tingginya suhu kawasan teluk. Sinar lampu yang menghujam langit gurun yang pekat akan menyoroti mesin-mesin baru, sementara para penggemar balapan di seluruh dunia akan berharap layar televisi mereka dipanaskan oleh balapan yang berlangsung ketat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Marc Marquez dari Repsol Honda mendominasi MotoGP musim lalu, musim ini tampaknya akan menjadi balapan paling ketat dalam beberapa tahun terakhir.



Kesuksesan Marquez sendiri seperti pedang bermata dua bagi dunia MotoGP. Di satu sisi, sang pemecah rekor juara dunia termuda tersebut seolah mengembuskan udara segar bagi olahraga tersebut. Bertalenta tinggi, sangat menarik untuk dilihat, ceria, sabar, dan sopan, ia menarik perhatian dan penggemar-penggemar baru ke dunia balapan.

Tapi, di sisi lain, nyawa dari balapan adalah kompetisi, sementara pembalap yang berasal dari Catalan tersebut musim lalu tak bisa terkejar oleh lawan-lawan mereka.

Namun kemonotonan itu bukan hanya soal Marquez. Pabrikan Honda dan Yamaha selalu tampil dengan kekuatan baru sehingga hegemoni mereka tak pernah terancam tim-tim lain.

Situasi ini sebenarnya telah coba diatasi oleh otoritas balapan dan upaya tersebut tampaknya mulai terbayar pada musim balapan ini. Pada tes pramusim terakhir di Qatar, Ducati mulai unjuk gigi dan membuat para lawannya terperangah.



Livio Suppo, Kepala Tim Honda yang berasal dari Italia dan juga pernah memimpin tim Ducati, juga terkesan.

"Kami semua harus memberikan selamat kepada Ducati, karena mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat hebat," katanya kepada CNN.

"Tak mudah untuk mengembangkan motor baru tepat jadwal, apalagi untuk langsung membuatnya lebih baik ketimbang motor musim lalu. Namun saya tahu banyak sekali teknisi hebat di Ducati yang juga memiliki gairah balapan yang hebat. Jadi saya tak terkejut."

Andrea Dovizioso, pembalap Italia dari tim Ducati yang sukses menaklukan sesi uji coba Qatar, sangat menantikan balapan pertama musim ini. Namun, ia tak mau terbawa suasana dalam menimbang peluang juara bagi timnya.

"Saya percaya kami kini memiliki dasar-dasar yang cukup kuat untuk bisa naik ke podium," ujarnya kepada wartawan pada Rabu (25/3). "Namun terlalu dini untuk memprediksi apapun, karena kami baru menjalani lima hari di trek. Kami harus memahami motor kami, berusaha lebih konsisten. Tapi kecepatan kami dalam sesi uji coba memang sangat bagus."

Meningkatkan Kompetisi

Otoritas MotoGP mengenalkan Kelas Terbuka musim lalu, yang bisa memberikan beberapa keuntungan pada tim yang kesulitan untuk menang.

Tim-tim yang memilih Kelas Terbuka akan memiliki bahan bakar yang lebih banyak, jumlah unit mesin yang lebih banyak, pilihan ban yang lebih banyak, dan juga boleh melakukan pengembangan mesin sepanjang musim, meski mereka harus menggunakan piranti lunak yang dipasok Magneti Mirelli.

Hal-hal tersebut dirancang untuk membuat kompetisi lebih imbang lagi.

Ducati, meski disokong oleh Grup Audi yang memiliki sumber daya berlimpah, mendapatkan keuntungan ikut dalam Kelas Terbuka musim lalu, dan akan melanjutkannya pada musim ini.

Jika mereka mulai memenangkan balapan, maka secara perlahan keuntungan-keuntungan mereka akan ditarik (misalnya saja bahan bakar akan dikurangi). Tapi, untuk saat ini mereka terlihat akan menantang Honda dan Yamaha.



Kepala Tim Ducati, Gigi Dall'lgna, yang menjadi otak di balik kebangkitan Ducati, mengakui manfaat Kelas Terbuka dan berkata bahwa hal ini baik untuk MotoGP.

"Seperti pabrikan baru lainnya, kami tentu mendapatkan keuntungan. Namun kami akan kehilangan keuntungan tersebut jika kami bisa menunjukkan bahwa kami telah mampu berprestasi dan semakin kompetitif," ujarnya kepada CNN.

"Saya harus mengakui bahwa kami bisa mencapai titik ini karena peraturan seperti ini. Jika tidak, kami baru bisa mencapainya dalam waktu tiga tahun ke depan, dan saat itu balapan bisa saja telah kehilangan seluruh penontonnya."

"Dalam pendapat saya, peraturan tersebut sangat baik untuk kompetisi, dan kami juga telah membantu untuk mengembangkannya," tambah Dall'lgna.

Kabar Baik Bagi Para Penggemar

Suppo pun setuju bahwa jika Ducati bertambah kuat, maka hal ini baik untuk para penggemar.

"Kami membutuhkan pesaing sebanyak mungkin di MogoTP. Jangan lupa bahwa Suzuki juga berlomba dengan peraturan yang sama, dan hasilnya tidak serupa. Jika Ducati mulai memenangkan balapan, maka mereka akan kehilangan beberapa keuntungan, Maka saya rasa hal ini adil. Ini sangat baik bagi kejuaraan dan bagi olahraganya sendiri. Sangat baik untuk memiliki berbagai pesaing."

Bukan hanya Suppo, Marquez pun terkesan dengan performa Ducati: "Mereka melakukan langkah yang sangat baik pada musim dingin ini dan hal ini terlihat baik bagi kejuaraan."

"Saya tak bisa berkata yang akan terjadi, namun dua minggu lalu mereka melakukan tes yang baik di Qatar dan mereka akan berjuang untuk mendapatkan posisi pertama di sini."

Sementara itu, tentang dirinya sendiri, sang juara bertahan terlihat memiliki performa yang juga tak kalah baik.

"Saya siap untuk membalap," kata Marquez kepada CNN pekan ini. "Saya sangat menantikan untuk mengemudikan motor saya lagi. Musim dingin berjalan terlalu lama bagi kami."



Mantan juara dunia, Jorge Lorenzo, diprediksi akan menjadi musuh utama Marquez pada musim ini, dengan sang pembalap asal Malorca tersebut telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan rinci.

"Keberhasilan Anda untuk menang akan tergantung pada banyak faktor," ujarnya pada MotoGP.com.

"Namun setidaknya kami harus memasuki musim baru dengan niat untuk memenangkan gelar juara, sebagaimana yang telah kami lakukan sepanjang karier saya di MotoGP. Bagi saya, jika motor saya bekerja dengan sangat baik, dan saya berada pada kondisi fisik yang prima, maka saya bisa mencapai yang terbaik."

Musim lalu, Lorenzo sendiri mengawali balapan dengan start yang buruk, sehingga ia membiarkan Marquez dengan mudah membangun pondasi untk menjadi juara dunia. Bagi Livio Suppo, hal ini tidak akan terulangi lagi. "Setiap musim balapan dimulai dari nol, dan selalu ada cerita yang baru setiap musim."

"Jika melihat sejarah balapan, sangat susah untuk mengulangi raihan musim lalu. Benar bahwa Marc benar-benar mendominasi, namun kami tahu bahwa hal ini sangat terkait dengan Lorenzo yang mengalami musim yang buruk. Musim ini, Jorge terlihat lebih fokus dan juga memiliki performa yang baik. Saya tak berpikir bahwa ia akan kesulitan sama sekali.

Lorenzo sendiri merefleksikan musim 2014 dengan tenang: "Saya belajar bahwa jika sesuatu tidak berjalan dengan baik, maka Anda tidak boleh tergoda untuk memaksakan sesuatu, karena hal tersebut hanya akan membawa masalah lebih banyak. Anda harus bersabar dan termotivasi untuk terus bekerja dan berlatih dan mengatasi masa-masa buruk."

Namun, bagi Suppo, sebagaimana lazimnya MotoGP, akan ada kecelakaan dan juga kesalahan.

"Tentu saja, balapan adalah balapan, dan kesalahan bodoh seperti yang dilakukan Jorge musim lalu di Austin, atau kecelakaan di balapan pertama --  tiba-tiba balapan menjadi lebih sulit untuk Anda, dan lebih mudah bagi yang lain."

Rekan setim Lorenzo di Yamaha, Valentino Rossi, mengalami beberapa hambatan dalam uji coba pramusim, namun ia mengatakan bahwa ia bahagia dengan kemajuan motornya."

"Saya sangat bahagia bisa mengikuti balapan pertama setelah berhari-hari melakukan uji coba," katanya awal pekan ini. "Saya sangat puas dengan hasil uji coba. Motor saya telah mengalami perkembangan, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk terus meningkatkan performanya."

Perubahan

Sementara itu, tim Honda mengalami beberapa perubahan dengan masuknya seorang teknisi baru yang punya pengalaman banyak yaitu Ramon Aurin yang  menggantikan Mike Leitner. Meski hasil pramusim Pedrosa kurang menggembirakan, Suppo berkata bahwa pergantian tersebut adalah hal baik.

"Dani mungkin membutuhkan beberapa perubahan, dan saya sangat senang dengan perubahan yang telah kami lakukan. Dani sangat termotivasi dan santai, sehingga saya senang dengan situasi tersebut. Tak ada yang salah dengan keahlian mantan teknisinya, namun terkadang, sebagaimana yang dibuktikan Valentino Rossi musim lalu, perubahan motivitasi, atau atmosfer tim sangat diperlukan."

Satu pembalap yang terbiasa dengan perubahan adalah pembalap Inggris, Cal Crutchlow, yang pindah dari Tech3 Yahama ke Ducati dan ke LCR Honda. Ia tampil mengesankan dalam pramusim dan diprediksi bisa mencapai podium.

"Saya beradaptasi dengan baik dengan motor saya," ujarnya kepada MotoGP.com. "Sebenarnya sangat sulit bagi saya, tiga motor dalam tiga musim. Namun saya memiliki fokus, demikian pula dengan tim. Saya mulai menikmati lagi balapan."

Sesama pembalap asal Inggris, Bradley Smith juga berharap hasil yang baik musim ini.

"Saya menghabiskan masa libur dengan produktif dan saya sering melakukan latihan untuk memastikan bahwa saya memiliki persiapan sebaik mungkin tahun ini," kata pembalap Monster Tech3 Yamaha itu kepada MotoGP.com. Pembalap berusia 24 tahun tersebut memiliki kontrak semusim dengan timnya, dan ia tahu bahwa ia harus berprestasi dengan baik jika ingin terus berada pada MotoGP.

"Saya tidak sedang berilusi, ini tahun terbesar dalam karier saya dengan kontrak satu tahun tersebut."

MotoGP mengumumkan pembagian hak siar televisi terbesar dalam sejarah, dengan 87 jaringan di 207 negara akan menyiarkan balapan tersebut. Manajemen MotoGP, Dorna, akan berharap bahwa ketika lampu berubah menjadi hijau pada MInggu (29/3) waktu setempat, balapan yang ketat benar-benar akan terwujud. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER