Jakarta, CNN Indonesia -- Musim balap MotoGP 2013 mendadak gempar. Seorang pebalap yang sangat muda tiba-tiba mampu menguasai podium sebagai juara mengalahkan unggulan saat itu, Valentino Rossi.
Pebalap Moto2 yang baru saja naik ke kelas GP itu bernama Marc Marquez. Keberuntungan menaunginya lantaran bisa langsung bergabung dengan tim utama Honda yang saat itu kehilangan Casey Stoner.
Berpasangan dengan Dani Pedrosa, sebagai
rookie, Marquez jelas tidak diunggulkan. Duo Yamaha masih menguasai perhatian dunia pada MotoGP, yakni Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi yang diharapkan dapat mengangkat kembali pamor Yamaha seperti tahun sebelum ia hengkang ke Ducati, ternyata bermasalah dengan tungangannya. Sementara Marquez berhasil membawa mental juaranya saat di Moto2 ke kelas MotoGP.
Ia pun menggebrak seri pertama musim 2013 di Qatar dengan menaiki podium di peringkat ketiga.
Menjalani persaingan dengan Rossi sepanjang 2013, Marc bertarung dengan tangguh akhirnya pemuda kelahiran 17 Februari 1993 itu pun naik podium sebagai juara dunia termuda sepanjang sejarah. Sejak itu, julukan pebalap fenomenal pun menempel pada Marc Marquez.
Pesaing dan Duplikat Valentino RossiKemunculannya dua tahun lalu langsung menempatkan Marquez sebagai pesaing nomor wahid The Doctor. Rossi pun bahkan sempat berang dengan gaya balapan Marquez yang terbilang "liar".
Rossi tidak terima dengan aksi menyalip Marc Marquez yang dinilai membahayakan dirinya pada balapan MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Laguna Seca, Juli 2013. Ia pun meminta penyelenggara mendiskualifikasi Marquez.
Pihak Honda pun bereaksi. Manajer tim honda, Livio Suppo, membalikkan keadaan. "Jadi, Anda dan Stoner menekan saya selama dua atau tiga tahun tentang manuver karena memotong di tikungan. Lalu apa yang Anda katakan hari ini, Marquez harus didiskualifikasi?"
Suppo menganggap yang dilakukan Marquez sama persis dengan gaya membalap Rossi selama ini. "Kami akhirnya bisa membalas manuver Anda," ujar Suppo kala itu. Rossi pun tertawa, "Ah, oke, oke."
Ya, sejak kecil, Marquez adalah pengagum The Doctor. Pebalap berjuluk Baby Alien itu mengagumi, memperhatikan, hingga meniru gaya membalap sang idola. Hal ini juga dibenarkan mantan kepala mekanik Rossi, Jeremy Burgess.
"Marc belajar bagaimana mengendarai motor yang baik seperti Valentino Rossi. Lihatlah aksi bermanuvernya sewaktu menikung di Laguna Seca, bisa dikatakan itu hampir sama seperti yang dilakukan seniornya saat menyalip Casey Stoner," kata Burgess dilansir
Speedweek.
Marquez sendiri tak pernah menyangka akan bersaing dengan sang idola. “Sejak kecil hingga kini saya masih mengidolakan Valentino Rossi. Dulu saya mengira akan masuk ke ajang MotoGP saat Valentino Rossi sudah pensiun. Tetapi ini adalah kesempatan spesial yang luar biasa bisa bertarung bersama di dalam sirkuit,” kata Marc Marquez.
Menikung Ala Marquez Setelah menggebrak panggung juara dunia MotoGP pada 2013, Marquez kembali membuat mulut para pecinta MotoGP ternganga pada 2014
Ia yang gagal menjadi pemenang di MotoGP Ceko pada Agustus 2014 tak sengaja membuat aksi menikung yang spektakuler. Saat itu, ia melakukan pengetesan untuk Honda RC213V 2015 di Sirkuit Brno.
Pada tikungan ke sepuluh, Marquez berbelok
low-side dengan sudut kemiringan 68 derajat. Angka kemiringan itulah yang ditunjukkan on-board sensors. Kemiringan yang luar biasa dan tak terjatuh.
Tentu aksi tersebut tidak disengaja. Setidaknya itulah pengakuan Marquez.
“Saya benar-benar beruntung karena telah kehilangan traksi pada bagian depan, namun berhasil menjaga stabilitas,” katanya. “Saya menahan dengan bahu serta lengan dan berhasil mengangkat kembali sepeda motor saya.”
Namun tetap saja hal itu merupakan aksi spektakuler dan mungkin menjadi rekor dunia aksi
low-side dengan sudut kemiringan 68 derajat.
Persaingan KetatPada musim balapan 2015, Marquez akan kembali menjadi favorit untuk menggondol kembali gelar juara dunia, dengan kali ini yang ketiga secara berurutan.
Namun wajah balapan sendiri akan terlihat berbeda ketimbang musim lalu, ketika Marquez mengoleksi 13 kemenangan untuk tim Repsol Honda-nya. Selain karena Jorge Lorenzo telah bersiap diri dan berjanji untuk menghadirkan persaingan ketat, keberhasilan Ducati dalam mengejar ketertinggalan dari Yamaha dan Honda pun akan membuat balapan semakin menarik.
"Pada akhirnya, jelas bagi kami bahwa musuh kami adalah para pembalap Yamaha dan Dani -- mereka adalah rival kami dalam merebut gelar juara dunia," mata Marquez kepada MotoGP.com
Satu hal harus diwaspadai oleh para pesaing Marquez adalah pembalap berusia 22 tahun ini memulai musim baru dengan sempurna dan kondisi fisik serta psikologis prima.
Hal ini berbeda dari awal musim lalu ketika ia baru saja sembuh dari cedera retak kaki karena kecelakaan saat latihan. Tahun lalu, Marquez pun tak mampu menyelesaikan sesi uji coba pramusim secara penuh.
Dengan kondisi seperti itu pun Marquez mampu tampil sensasional di balapan pertama, memenangkan duel ketat dengan Valentino Rossi di putaran terakhir. Ia lalu mencatatkan sembilan kemenangan beruntun setelahnya.
Marquez yang kini memasuki musim baru dengan kondisi 100 persen fit tentu akan menjadi mimpi buruk bagi pembalap lain. Lalu, siapa yang akan bisa mengejarnya?
(vri)