April Mop di Dunia Olahraga

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 14:00 WIB
April Mop selalu menyajikan kisah kebohongan yang mampu memperdaya publik dunia dan dunia olahraga sendiri punya cerita tentang kisah April Mop yang sukses.
Diego Maradona sempat dijadikan sasaran objek berita hoax di April Mop. (Getty Images/David Cannon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sejarahnya, 1 April atau April Mop sering diwarnai oleh kebohongan-kebohongan yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu. Budaya 1 April adalah budaya dimana kebohongan diperbolehkan untuk dilakukan.

Berkaitan dengan dunia olahraga, sejumlah cerita bohong pada April Mop pun sempat meledak dan dipercaya oleh publik sebelum akhirnya diketahui bahwa hal itu hanyalah bohong belaka.

Dengan tidak adanya teknologi internet di zaman dulu, kisah April Mop memang bakal lebih terasa efeknya karena publik kesulitan untuk melakukan konfirmasi dalam waktu cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa kisah April Mop yang berkaitan dengan olahraga seperti dikutip dari situ Hoaxes :

1. Diego Maradona Gabung Spartak Moskow
1 April 1988 (Izvestia)

Harian Izvestia memuat sebuah kabar mencengangkan! Diego Maradona bergabung ke Spartak Moskow dengan bayaran sebesar 6 juta dollar AS, sebuah angka yang fantastis ketika itu.

Associated Press (AP) dengan cepat mengutip berita ini dan kemudian menyebarkannya pada para pengguna jasa mereka. Dengan demikian, jelas berita Maradona bergabung ke Spartak menyebar luas ke berbagai belahan dunia.

Jelas berita ini membuat banyak orang heboh. Hal ini tidak lain lantaran Maradona saat itu adalah pemain paling terkenal di dunia. Trofi Piala Dunia 1986 dan 'Tangan Tuhan' menjadi hal yang membuat Maradona dikenal banyak orang di seluruh dunia.

AP sendiri beralasan mereka percaya cerita tersebut lantaran sebelumnya tidak ada budaya menyebarkan berita hoax pada 1 April di tahun-tahun sebelumnya.

2. Pertandingan Fantasi Sao Paolo vs AC Milan
1 April 1951 (Radio Panamericana)

Bayangkan betapa harap-harap cemasnya para pendukung Sao Paolo saat mereka memutar Radio Panamericana pada 1 April 1951. Di radio tersebut, Geraldo Jose de Almeida menyebutkan bahwa ia tengah berada di Milan dan siap melakukan laporan pandangan mata tentang jalannya pertandingan.

Pastinya, semua penggemar Sao Paolo pun diaduk emosinya mendengarkan kata-kata yang keluar dari radio milik mereka. Pada pertandingan itu, Almeida menyebut ada banyak keputusan aneh wasit yang menguntungkan Milan.

Alhasil, Sao Paolo pun akhirnya kalah 0-4 di akhir pertandingan. Bayangkan betapa hancurnya hati para penggemar Sao Paolo mendengarkan hal itu.

Padahal, pertandingan Sao Paolo versus AC Milan tersebut sama sekali tidak pernah ada. Rekaman dilakukan di sebuah garasi dengan menggunakan efek suara penonton sebagai bagian agar rekaman tersebut terlihat nyata.

Yang membuat banyak orang percaya, rekaman itu dilangsungkan pada saat Sao Paolo memang tengah pergi ke Eropa untuk melakukan sejumlah partai eksebisi.

Kekecewaan itu sendiri akhirnya berubah menjadi amarah para suporter saat kebohongan siaran itu diketahui. Mereka menuntut stasiun radio tersebut dengan tuntutan mencemarkan sepak bola Brasil.

3. Maraton 26 Hari Kimo Nakajimi
1 April 1981 (Daily Mail)

Daily Mail mengangkat kisah yang pastinya bisa membuat orang tertawa dan simpati di saat bersamaan. Kimo Nakajimi, pelari jarak jauh asal Jepang dikabarkan menjalani lari maraton selama 26 hari, dan bukan 26 miles seperti yang ditetapkan oleh penyelenggara.

Timothy Bryant disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi yang menimpa Nakajimi.

"Saya menerjemahkan peraturan perlombaan dan mengirimkan padanya. Namun karena saya baru belajar bahasa Jepang selama dua tahun, maka sangat mungkin saya melakukan kesalahan," tutur Bryant.

Dalam berita itu dikabarkan Nakajima terus berlari hari demi hari untuk mencari garis finis perlombaan. Beberapa orang disebutkan melihat Nakajimi berlari namun tak sanggup untuk membuatnya berhenti dari perlombaan itu.

4. Sidd Finch yang Tak Pernah Ada
1 April 1985 (Sports Illustrated)

Sports Illustrated pun bahkan larut dalam euforia April Mop. Pada tahun 1985 mereka menuliskan kisah keberhasilan klub base ball New York Mets mendapatkan rookie bernama Sidd Finch yang merupakan seorang pitcher.

Dikabarkan, Finch mampu melempar bola dengan kecepatan 168 mil/jam, lebih cepat 65 mil/jam dari rekor yang ada selama ini.

Menariknya, Finch disebut tidak punya pengalaman soal base ball sama sekali namun bisa menguasai teknik lemparan seperti itu lantaran pernah berguru di Biara di Tibet.

Kisah menarik di latar belakang kehidupan Finch makin membuat penasaran siapapun yang membacanya, terutama para penggemar Mets. Padahal, Finch tidak pernah ada di dunia ini.

Sports Illustrated sendiri menyelipkan petunjuk bahwa berita ini sejatinya hanya merupakan hoax lewat sub judul yang mereka tuliskan sebagai berikut.

"He's a pitcher, part yogi and part recluse. Impressively liberated from our opulent life-style, Sidd's deciding about yoga-and his future in baseball."

Jika huruf depan dari kata-kata di atas digabungkan, maka akan terbaca Happy April Fools Day. (ptr/ptr)
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER