Wenger: Sepakbola Itu Bukan Matematika

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 22:12 WIB
Arsene Wenger menegaskan sepak bola tak dapat disamakan dengan hitungan matematika sesuai dengan prediksi poin di atas kertas. Ada hal yang membuatnya gugup.
Arsene Wenger mengaku selalu gugup jelang pertandingan karena sepak bola bukanlah matematika.(Reuters/Jason Cairnduff)
London, CNN Indonesia -- Arsenal, Manchester United, Manchester City sedang berlomba memperebutkan zona Liga Champions.

Hal itu mengingat keempat tim tampaknya sulit mengejar Chelsea yang berada di puncak klasemen sementara dan masih menyisakan tabungan satu pertandingan. Namun, hal itu tak terlalu memusingkan Manajer Arsenal, Arsene Wenger.

Setidaknya begitu diakui pria asal Perancis tersebut seperti dikutip dari situs resmi Arsenal. Wenger mengatakan terlalu memusingkan hitung-hitungan poin klasemen justru dapat merugikan permainan timnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wenger menghadapi pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi sangatlah berpengaruh terhadap hasil sebuah pertandingan. Apalagi timnya akan melakoni laga panas menghadapi Liverpool pada akhir pekan ini.

Jika Arsenal takluk dari The Reds, posisi mereka di peringkat ketiga Liga Primer Inggris berpotensi direbut oleh Manchester United yang akan menghadapi Aston Villa. Saat ini Arsenal berada di peringkat ketiga dengan 60 poin, sedangkan ManCity di peringkat kedua (61 poin), MU di peringkat keempat (59), dan Liverpool di peringkat kelima (54).

"Semua orang berbeda dan semuanya menanggapi hari pertandingan dengan berbeda pula, tetapi saya selalu berusaha untuk percaya diri," ujar Wenger kepada situs resmi The Gunners. "Saya selalu percaya diri bahwa tim saya akan melakukan yang terbaik dan saya ingin menunjukkan hal tersebut."

Namun sepakbola selalu menghadirkan banyak kejutan, dan sebagai manajer yang telah memiliki jam terbang lebih dari 1.000 pertandingan, Wenger tentunya sangat mengerti akan hal tersebut.

"Tentu saya merasa gugup menjelang pertandingan, karena sepakbola bukanlah matematika," ujar Wenger. "Di matematika, setiap hari Anda akan tahu bahwa satu tambah satu sama dengan dua."

Hal itulah, kata Wenger, sepak bola menjadi suatu hal yang sulit diprediksi. Ia memberi contoh bagaimana sebuah klub kecil seperti Bradford dapat mengalahkan Chelsea, hingga Diego Maradona mampu menjadi pemain terbaik dunia meski posturnya sangat kecil.

Kejutan di dunia sepakbola diakui Wenger selalu membuatnya merasa gugup menjelang pertandingan dimulai.

"Ketidakpastian ini membuat Anda gugup, karena tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi," kata Wenger. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER