Jakarta, CNN Indonesia -- Olahragawan muda yang berbakat kerap dibanding-bandingkan dengan pemain bintang senior atau mantan juara di masa lampau. Hal itu pun lumrah terjadi di dunia sepak bola.
Seringkali dijumpai pemain yang dilabeli 'Maradona baru', 'Pele baru', hingga 'Lionel Messi baru' dan 'Cristiano Ronaldo baru'. Padahal belum tentu penampilan dan prestasi sang pemain muda itu akan sementereng pendahulunya di masa mendatang.
Jadi, saat Maxi Romero --yang tampaknya akan segera merapat ke Arsenal-- mendapatkan label 'Messi baru', para pecinta sepakbola tentu bertanya-tanya siapa bocah 16 tahun asal Argentina tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah ia mampu memenuhi ekspektasi yang diletakkan padanya?
Di masa lalu banyak bintang-bintang muda Argentina yang kerap disandingkan dengan legenda Argentina, Diego Maradona. Messi pun ketika baru muncul kerap disandingkan dengan Maradona. Julukannya kala itu Messidona.
Namun, bukan hanya Messi saja yang disematkan sebagai pewaris Maradona. Beberapa di antaranya adalah Ariel Ortega, Pablo Aimar, dan Sergio Aguero
Kini nama Maradona sudah digeser di Argentina. Lionel Messi lah yang berhak memiliki pewaris bakat indah di lini serang sebuah tim. Itulah yang terjadi pada Romero.
Namun, Romero bukanlah 'Messi baru' pertama yang muncul di dunia sepakbola. Berikut ini adalah 'Messi-Messi baru' dari berbagai belahan dunia, yang mungkin tidak akan pernah benar-benar menjadi 'Messi baru'.
Publik tentu masih mengingat bagaimana Barcelona mendapatkan hukuman dari UEFA akibat aktivitas pembelian pemain dibawah umur mereka, dan Kubo merupakan salah satu pemain yang memicu hukuman tersebut.
Sempat merasakan atmosfer suasana berlatih di La Masia Barcelona yang terkenal, Kubo yang meninggalkan Jepang untuk mengejar mimpinya di usia 13 tahun, justru sudah meninggalkan raksasa Spanyol tersebut dan kembali ke Jepang.
Kembalinya Kubo ke Jepang diakibatkan hukuman yang diterima Barcelona, serta fakta bahwa 'Messi-nya Jepang' ini tidak boleh bermain untuk klub Katalonia tersebut hingga usianya 18 tahun.
Prediksi: Mampu membuktikan dirinya cukup bagus untuk masuk ke La Masia, namun perkembangannya mungkin terhambat saat kembali ke Jepang. Memiliki potensi tapi namanya mungkin akan terus menghilang. Pemuda kelahiran 6 Januari 1998 ini sudah menunjukkan kualitasnya sebagai penerus Messi. Lee sudah menunjukkan kualitasnya--termasuk gol solo berkualitas yang dicetak saat melawan membela Korsel U-16 melawan Jepang U-6 dalam ajang Piala AFC U-16 tahun lalu.
Tak salah jika Lee disebut 'Messi dari Korea'. Jalan terang melanjutkan jejak Messi pun bersinar karena ia kini berada dalam tim junior Barcelona.
Sayang akibat hukuman yang diterima Barca, Lee tak bisa bermain untuk tim senior sampai berusia 18. Lee baru genap berusia 18 pada 6 Januari tahun depan.
Akibatnya Lee pun menjadi rebutan banyak klub besar termasuk pesaing Barca, Real Madrid.
Prediksi: Lee harus memilih tetap bergabung dengan Barcelona setidaknya sampai Januari tahun depan untuk memulai debut tim senior atau pindah ke tim lain yang memberinya kesempatan debut tim senior lebih awal. Namun, jika memutuskan pindah ke tim besar dengan sejarah royal membeli pemain bintang berpeluang membuat karier Lee pudar lebih cepat.
Skuat bintang Barcelona saat ini sudah menua. Bintang-bintang Barcelona yang jaya di era Frank Rijkard dan Pep Guardiola sudah menjadi pemain veteran. Jika tetap bertahan di Barcelona, musim depan mungkin Lee dapat menjadi darah segar bagi klub itu dan berpeluang membuktikan kapasitasnya sebagai Messi dari Korea. Atsu saat ini merumput bersama klub Merseyside, Everton. Namun pemain pinjaman dari Chelsea yang baru berusia 23 tahun tersebut, tak kunjung mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi bersama The Toffees.
Sejauh ini Atsu baru lima kali tampil di Liga Primer Inggris --empat di antaranya masuk sebagai pemain pengganti-- dan baru menghasilkan satu assist.
Perjalanan pemain Ghana ini memang masih panjang, tapi mengingat di usia 23 Messi sudah mengguncang dunia sepakbola, predikat 'Messi-nya Ghana' tampaknya sudah lepas dari pemain yang satu ini.
Prediksi: Atsu menunjukkan ia mampu menembus Piala Dunia bersama Ghana, serta jelas-jelas memiliki kualitas. Akan tetapi jika tak kunjung mampu unjuk gigi di Everton, nama Atsu mungkin akan tergabung dalam deretan 'Messi baru' yang gagal memenuhi ekspektasi. Ia adalah pencetak gol termuda di Liga Kroasia dan pemain termuda di tim nasional Kroasia. Tak heran kemudian banyak harapan dibebankan pada pundak Halilovic yang kini baru berusia 18 tahun.
Teknik permainannya membuat dia didaulat sebagai 'Messi-nya Kroasia'. Untuk nama itu, Halilovic berada satu langkah di depan tiga nama sebelumnya untuk menjadi Messi baru.
Halilovic telah bergabung bersama Barcelona sejak 2014 lalu. Namun nama Halilovic tak kunjung muncul di susunan pemain inti Barcelona.
Prediksi: 'Messi baru' yang satu klub dengan Messi ini jelas memiliki teknik sepakbola yang luar biasa. Halilovic memiliki potensi untuk menjadi pemain kelas dunia. Namun untuk prestasi individual secemerlang Messi? Masuk tim inti saja dulu. Siapa sih Pozo? Tak banyak yang mengenal nama anak muda kelahiran Malaga, Spanyol tersebut. Namun pria yang mengenyam akademi sepak bola Real Madrid itu pun disebut sebagai Messi Baru. Bakat Pozo itu membuat juara bertahan Liga Inggris, ManCity membajaknya dari akademi Madrid pada 2012 lalu.
Baru berusia 19 tahun, selain belum menunjukkan performa yang benar-benar menggigit bersama tim junior City, fakta bahwa Pozo berasal dari akademi Real Madrid mungkin sedikit merusak label 'Messi mini' yang dilekatkan padanya.
Prediksi: Pozo tak diragukan lagi memiliki kualitas. Namun, melihat keroyalan ManCity untuk mendatangkan pemain bintang, Pozo sepertinya sulit bersaing. Mungkin saja nama Pozo dalam dua-tiga musim ke depan akan muncul di klub papan tengah Spanyol.