Jakarta, CNN Indonesia -- Juventus dan AS Monaco akhirnya kembali bersua di Liga Champions setelah 17 tahun berselang. Pada musim 1997/1998 lalu, Juventus sukses menyisihkan Monaco berkat peran besar sang maskot, Alessandro Del Piero.
Pada masa itu, Juventus di bawah kepelatihan Marcello Lippi, adalah tim terkuat di Italia dan juga Eropa. Mereka selalu masuk final Liga Champions dalam dua tahun terakhir (1996 dan 1997).
Karena itulah, Juventus kembali jadi favorit di Liga Champions 1997/1998 dan Monaco yang merupakan juara Liga Perancis coba menghadang laju Juventus saat keduanya bertemu di babak semifinal pada bulan April 1998.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juventus masa itu dipenuhi oleh banyak pemain bintang dari lini belakang hingga depan, mulai dari Angelo Peruzzi, Paolo Montero, Didier Deschamps, Zinedine Zidane, dan duet maut 'Del Pippo' (Alessandro Del Piero-Filippo Inzaghi).
Barisan skuat Monaco sendiri tidak kalah mentereng karena diisi nama seperti Fabien Barthez, Willy Sagnol, Viktor Ikpeba, dan David Trezeguet.
Dalam duel semifinal tersebut, Juventus lebih dulu mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Del Piero tampil sebagai sosok kunci kemenangan Juventus lewat
hattrick yang ditorehkannya.
Gol pertama Del Piero lahir dari tendangan bebas cantik di menit ke-35 yang bersarang di pojok kanan atas gawang Barthez.
Monaco sempat mengejutkan tifosi Juventus yang memenuhi Stadion Delle Alpi lewat tendangan Costinha di menit ke-42. Tendangan itu tak mampu dihentikan Peruzzi.
Pada ujung babak pertama, Barthez melakukan pelanggaran terhadap rekan senegaranya, Zidane yang berbuah penalti bagi Juventus. Del Piero maju sebagai eksekutor dan kembali mampu memperdaya Barthez.
Del Piero kembali jadi mimpi buruk Barthez di babak kedua. Mantan pemain Padova ini lagi-lagi berhasil menjadi eksekutor penalti pada menit ke-62 sekaligus memastikan dirinya mencetak
hattrick di laga ini.
 Alessandro Del Piero saat memperkuat Juventus pada 1998 lalu.(Getty Images/Allsport) |
Tak hanya sampai di situ, Del Piero juga memberi
assist kepada Zidane di menit ke-87. Lewat umpan satu-dua dengan Del Piero, Zidane berhasil menggetarkan jala Monaco. Juventus pun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 4-1.
Satu Gol di Stade Louis IIDua minggu berselang, Monaco ganti menjamu Juventus di Stade Louis II. Bertekad mengejar defisit 1-4, Monaco malah kecolongan gol Nicola Amoruso di menit ke-15.
Meski kebobolan, tekad Monaco tak surut. Mereka berhasil berbalik unggul 2-1 lewat gol Philippe Leonard dan Thierry Henry di menit ke-38 dan 50.
Di saat Monaco tengah bersemangat mencari gol berikutnya, Del Piero berhasil memadamkan semangat itu dengan golnya di menit ke-74 yang membuat skor menjadi 2-2.
Dengan dua gol Juventus di Stade Louis II, maka Monaco butuh empat gol tambahan jika ingin lolos. Di sisa waktu yang ada, hanya Robert Spehar yang mencetak gol.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk Monaco, sebuah kemenangan hiburan karena mereka tetap gagal lolos ke semifinal usai kalah agregat 4-6.
(ptr/ptr)