Jakarta, CNN Indonesia -- Sejauh ini klub dan para pemain di Liga Primer Inggris telah menerima lebih dari 130 ribu postingan yang berbau ofensif di media sosial, seperti yang dilansir Kick It Out.
Kick It Out merupakan organisasi anti diskriminasi di dunia sepakbola yang berbasiskan di Inggris.
Dan hasil temuan Kick It Out yang dipublikasikan, Kamis (16/4), mungkin tak lagi mengejutkan banyak pihak, karena nama penyerang Liverpool, Mario Balotelli merupakan pemain yang paling sering mendapatkan serangan di dunia maya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkatan serangan ini sangatlah mengejutkan," ujar direktur Kick It Out, Roisin Wood kepada Press Association Sport.
"Kita harus sebisa mungkin melindungi pihak-pihak yang mendapatkan serangan tersebut."
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Kick It Out Balotelli memang mendapatkan lebih dari delapan ribu serangan ofensif di dunia maya yang diarahkan kepadanya sejauh musim ini berjalan.
Yang membuat makin miris, 52 persen dari jumlah serangan tersebut, merupakan serangan yang berbau rasial.
Serangan terhadap Balotelli ini juga jauh melampau pemain lainnya yang juga mendapatkan serangan ofensif, seperti Danny Welbeck (sekitar 1.700 serangan yang 50 persen di antaranya berbau rasial) atau Daniel Sturridge (sekitar 1.600 serangan yang 60 persen di antaranya berbau orientasi seksual).
"Serangan kepada para pemain ini tidaklah dapat diterima, sehingga kami ingin mengumumkan hasil ini agar ada tindakan lanjut terhadap permasalahan ini," lanjut Wood.
"Kami melihat permasalahan ini tidak kunjung usai, beberapa dari pelakunya juga merupakan anak muda. Selain itu, hal ini juga menunjukkan adanya masalah di media sosial."
Di tingkat klub, pimpinan klasemen Liga Primer sementara ini, Chelsea (20 ribu serangan) merupakan klub yang paling sering mendapatkan postingan diskriminatif pada musim ini.
Menyusul di belakang mereka adalah Liverpool (19 ribu) dan Arsenal (12 ribu).
(ptr/ptr)