Surabaya, CNN Indonesia -- Persebaya Surabaya tak akan peduli dengan keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI membekukan asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI).
Bos Persebaya, I Putu Gede Widiade menyatakan itu menanggapi surat pembekuan PSSI yang dipublikasi di situs resmi Kemenpora RI pada hari ini, Sabtu (18/4). Pada saat yang sama PSSI sedang menggelar Kongres Luar Biasa di Surabaya untuk menentukan kepemimpinan baru bagi organisasi yang sudah ada sejak 1930 itu.
"Mau delapan kali mereka bekukan PSSI, saya tidak akan peduli," kata Gede kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (18/4) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lebih baik memikirkan tentang membiayai klub Persebaya dibandingkan memikirkan sikap Menpora Imam Nahrawi yang tak mengerti permasalahan sepak bola. Gede pun menegaskan tak ada yang bisa menghentikan pihaknya untuk bermain sepak bola.
"Sepak bola itu nyawa saya. sampai kapanpun saya tidak akan berhenti," ujarnya.
Sementara itu, menanggapi aksi suporter sepak bola Surabaya yang dikenal dengan nama Bondo Nekat (Bonek) yang mendukung Kemenpora, Gede pun tak mau ambil pusing.
"Bonek itu sukanya demo. Kalau tidak demo ya bukan Bonek," ujarnya menambahkan.
Para Bonek itu sendiri memprotes KLB yang dilangsungkan di kota mereka. Bonek-bonek itu menolak PSSI yang dinilai telah 'membunuh' Persebaya yang asli---yang didirikan pada 1927 silam.
Baca: Bonek Tolak Kongres PSSI di Surabaya dan
Bonek Tuntut Menpora Bekukan PSSIKLB PSSI di Surabaya hari ini telah menentukan La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai Ketua Umum asosiasi tersebut.
Baca:
Djohar dan Jokdri Mundur, La Nyalla Kemudian Terpilih Jadi Ketum PSSIGede menyambut munculnya La Nyalla sebagai Ketum PSSI lewat sebuah proses pemilihan yang dinilainya sudah berjalan demokratis. Gede optimis di bawah kepemimpinan La Nyalla, PSSI dan sepak bola Indonesia mampu bersinar kembali.
La Nyalla Mahmud Mattalitti mendapatkan suara terbanyak, yaitu 92 suara dari total 106, pada pemilihan Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa yang terselenggara Sabtu (18/4) di Hotel JW Marriott Surabaya.
Berada di bawah La Nyalla, Syarif Bastaman, hanya memperoleh 14 suara. Sementara Muhammad Zein, Subardi, dan Benhard Limbong tidak mendapatkan suara sama sekali.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, Achsanul Qosasi, dan Sarman resmi mengundurkan diri bursa pemilihan ketua umum otoritas sepak bola Indonesia tersebut. Pengunduran ketiganya dibacakan Ketua Komisi Pemilihan, Dhiman Abror.
(kid/kid)