Pantaskah Juventus Berada di Semifinal?

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 17:18 WIB
Juventus lolos ke semifinal Liga Champions dengan permainan ciri khas klub Italia. Bermain buruk, tapi solid dan efisien saat menyingkirkan AS Monaco.
Juventus melangkah ke babak semifinal Liga Champions untuk kali pertama sejak 2003. (REUTERS/Jean-Paul Pelissier)
Monaco, CNN Indonesia -- Sepak bola Italia bangkit. Keberhasilan Juventus melangkah ke babak semifinal Liga Champions dianggap telah mengembalikan pamor klub sepak bola Italia di pentas Eropa. Tapi, pantaskah I Bianconeri masuk empat besar Liga Champions?

Setelah wasit William Collum meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di Stadion Louis II, Rabu (22/4) malam waktu setempat, wajah sejumlah pemain senior Juventus terlihat semringah.

Khusus bagi Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, dan Claudio Marchisio, keberhasilan menyingkirkan Monaco dari babak perempat final, sangat berarti bagi ketiga pemain tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya merupakan pemain tersisa dari skuat Juventus yang harus tampil di Serie B karena kasus Calciopoli. Bagi Buffon, ini adalah semifinal Liga Champions keduanya bersama Juventus setelah musim 2002/2003.

Baca juga: Semifinal dengan Empat Tim Tersukses

Ya, sudah lebih dari satu dekade Juventus gagal menembus babak semifinal Liga Champions. Padahal di akhir era 1990an, klub La Vecchia Signora merupakan salah satu langganan final Liga Champions.

Juventus juga menjadi klub Italia pertama sejak Inter Milan pada musim 2009/2010, yang berhasil melangkah ke babak empat besar Liga Champions.

Bukan tim pelengkap

Secara statistik, Juventus memang tim terlemah di antara empat tim di babak semifinal. Dari 10 pertandingan yang sudah dilalui di Liga Champions musim ini, Juventus baru meraih 6 kemenangan, 2 kali imbang, dan dua kali kalah.

Torehan gol Juventus pun hanya 13, kurang dari setengah yang sudah diciptakan Bayern Munich (30 gol) musim ini. Sementara Barcelona sudah mencetak 23 gol, dan Real Madrid 22 gol.

Tapi, Juventus bukanlah tim pelengkap di babak semifinal ini. Selain punya sejarah bagus di Liga Champions, Juventus juga punya kekuatan yang membuat mereka melangkah ke semifinal.

Kekuatan Juventus terletak di kuatnya lini pertahanan. Permainan Juventus memang terlihat membosankan. Mengandalkan tempo permainan yang rendah dan monoton. Tapi, Juventus punya lini pertahanan yang impresif.

Tim besutan Massimiliano Allegri itu merupakan tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini. Mereka baru kebobolan lima gol dari 10 pertandingan.

Menariknya, hampir seluruh pemain kunci Juventus di lini belakang usianya di atas 30 tahun. Praktis hanya Leonardo Bonucci (27 tahun), satu-satunya pemain inti Juventus di lini belakang yang usianya di bawah 30.

Selebihnya, Juventus punya Giorgio Chiellini (30 tahun), Andrea Barzagli (33 tahun), Stephan Lichtsteiner (31 tahun), dan Patrice Evra (33 tahun).

Bahkan susunan pemain Juventus ketika melawan Monaco pada leg kedua perempat final, menunjukkan kenapa tim asal Turin itu dijuluki Si Nyonya Tua.

Baca juga: Tak Ada Tim Hijau di Semifinal Liga Champions

Rata-rata usia Starting XI Juventus adalah 31 tahun dan 28 hari. Itu adalah rata-rata usia tertua Juventus dalam sejarah sepanjang keikutsertaan mereka di Liga Champions.

Hanya Bonucci, Claudio Marchisio (29 tahun), Arturo Vidal (27 tahun), dan Alvaro Morata (22 tahun), yang berusia di bawah 30. Sementara Buffon (37 tahun), Andrea Pirlo (35 tahun), dan Carlos Tevez (31 tahun), sudah di atas 30 tahun.

Tanpa beban

Tim yang bertemu Juventus di babak semifinal seharusnya tidak berpikir mereka beruntung. Pasalnya, bertemu Juventus justru akan membuat Madrid, Munich, atau Barcelona berada dalam posisi rumit.

Hal itu dikarenakan Juventus akan tampil tanpa beban di babak semifinal. Sejak awal, menembus semifinal Liga Champions tidak ada dalam target Juventus. Terutama setelah adanya pergantian pelatih dari Antonio Conte ke Allegri.

Kedatangan Allegri sempat mendapat penolakan dari sebagian besar suporter Juventus. Selain karena mantan pelatih AC Milan, Allegri juga masih minim pengalaman di Liga Champions.

Dengan penampilan tanpa beban dan didukung banyak pemain berpengalaman, menghadapi Juventus mungkin tugas terberat yang harus dijalani Madrid, Munich, atau Barcelona.

"Kami lolos dengan gaya Italia. Permainannya jelek, tapi solid dan efisien," ujar bek kiri Juventus, Patrice Evra, seperti dilansir Reuters. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER