Madrid, CNN Indonesia -- Bek tengah Real Madrid, Sergio Ramos, berkata bahwa ia lebih menyenangi manajer-manajer seperti Carlo Ancelotti yang memiliki keberanian untuk mengutak-atik formasi dan menempatkan pemain tak selalu sesuai dengan posisi aslinya, bahkan dalam pertandingan berisiko tinggi.
Hal ini diutarakan Ramos beberapa hari setelah Madrid memenangi laga perempat final Liga Champions melawan Atletico Madrid dengan skor 1-0. Pada pertandingan itu, Ancelotti meminta Ramos bermain sebagai gelandang tengah karena El Real sedang mengalami krisis cedera pemain.
Langkah seperti itu sebenarnya pernah diambil Ancelotti musim lalu, yaitu ketika menghadapi laga penting El Clasico melawan Barcelona. Namun, eksperimen Don Carlo tersebut berakhir dengan kegagalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itulah Ramos memuji keberanian Ancelotti yang mengambil risiko kembali memainkan dirinya di lini tengah.
"Saya selalu suka tantangan dan saya suka posisi itu. Pujian seharusnya ditujukan kepada Ancelotti; kami telah menyimpan rahasia ini hingga hari Minggu," kata Ramos sebagaimana dikutip dari
Marca.
"Saya selalu berkata bahwa saya suka pelatih dengan pribadi yang kuat dan juga keberanian. Ancelotti adalah satu di antaranya."
"Jika kami tak memenangkan laga itu, kami berdua akan menanggung akibatnya. Kesederhanaan Ancelotti adalah nilai yang sangat hebat. Ia adalah pelatih yang hebat dan penting bagi tim Real Madrid yang ini," kata pemain itu.
Kemenangan Real Madrid yang ditentukan gol Javier Hernandez jelang pertandingan usai itu membuat Los Galacticos bisa melangkah ke semi final. Bagi Ramos, laga tersebut dimainkan dengan "intensitas tinggi" dan juga dalam "level yang sangat tinggi" terutama karena Atletico "memberikan segalanya."
"Dalam laga seperti itu semangat Liga Champions bisa terlihat. Kami pemenang yang pantas. Kami memberikan segalanya dan menciptakan berbagai kesempatan."
(vws)