Palembang, CNN Indonesia -- Prestasi membanggakan selangkah lagi ditorehkan petinju muda asal Atambua, Mario Kali, dalam kejuaraan tinju Piala Presiden 2015.
Mario Kali yang baru saja melewatkan ujian nasional di SMKN I Atambua, berhasil melangkah ke babak final Piala Presiden kelas 49 kilogram.
Dalam laga semifinal yang berlangsung di Palembang Sport and Convention Centre (PSCC), Jumat (24/4), petinju 19 tahun itu menang angka atas lawannya yang berasal dari Mongolia, Gan Erdene.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mario menang 2-1 (29-28 27-30 30-27) atas Erdene. Di final yang akan berlangsung Sabtu, 25 April 2015, Mario akan menghadapi Muhammad Fuad Ridzuan. Petinju Malaysia itu berhasil menang atas lawannya Tsu Boi Tomoya (Jepang).
"Saya siap menghadapi final menghadapi Malaysia," kata Mario tegas usai pertarungan tersebut.
Dia sendiri mengaku kaget berhasil mencapai final, pasalnya ia harus menjalani ujian kelulusan di sela pelatihan yang digelar di Bogor.
"Waktu ujian pun saya sempat pusing. Konsentrasi sempat terbagi dua, tapi saya coba kejar target untuk lulus," ujar Mario.
Sementara itu pelatih Mario, Denny Hitarihun, mengatakan, anak didiknya memiliki gaya bertarung yang sama dengan Ridzuan.
"Mereka sama-sama kidal. Straight-nya (Ridzuan) pun kuat. Dia juga sering bergerak ke kiri, ke kanan. Ini harus diantisipasi, ya kita lihat besok," ucap Denny di ruang ganti usai pertarungan Mario.
Di sisi lain pelatih Ridzuan, Azmi Yunus, menilai hasil pertarungan dalam Piala Presiden ini akan menjadi ajang persiapan menuju SEA Games 2015 di Singapura, Juni mendatang.
"Malaysia akan menjaga martabat, Indonesia pun menjaga martabat," katanya saat ditanya mengenai peluang anak asuhnya di laga final.
Selain Mario, ada dua petinju Indonesia yang lolos ke final Piala Presiden. Vinky Montolalu berhasil mengalahkan petinju Kamboja, Ven Ratha, 3-0 di kelas 64kg.
Di final, petinju pelatnas SEA Games itu akan melawan petinju Mongolia, Chin Zorig, yang berhasil lolos ke final setelah mengalahkan petinju asal Filipina Joel Bacho 3-0.
Sementara itu, Julio Bria lolos ke final 52 kg karena lawannya di semifinal, petinju Jepang, Tanaka Ryo Mei, mengalami cedera.
Sementara itu petinju putri Indonesia dari tim C, Angelina Niis, takluk 0-3 dari petinju Rusia, Isaeva Zoia, di kelas putri 54kg.
(har/har)