Las Vegas, CNN Indonesia -- Kurang dari dua pekan pertarungan Manny Pacquiao melawan Floyd Mayweather Jr. akan digelar, 2 Mei mendatang. Namun, hingga kini tiket pertarungan unifikasi gelar juara dunia welter WBO, WBA Super, dan WBC itu belum juga dijual.
Situasi itu membuat CEO Top Rank selaku promotor Pacquiao, Bob Arum, kesal. Arum mengklaim dua penasihat Mayweather, Leonard Ellerbe dan Al Haymon, sebagai penyebab belum dirilisnya tiket pertarungan.
"Jika kalian berpikir semuanya ada di tangan MGM Grand, maka kalian salah. Ini karena orang di belakang layar. Situasi ini sangat memalukan," ucap Arum kepada
Boxing Scene.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ellerbe sebelumnya sempat menyatakan tiket pertarungan akan mulai dilakukan pekan ini. Sementara pihak MGM Grand, selaku tuan rumah pertarungan, memutuskan untuk tutup mulut.
Manajer Pacquiao, Michael Koncz, mengatakan, belum dijualnya tiket pertarungan dikarenakan kubu Mayweather enggan menandatangani kontrak pembagian jatah tiket pada awal April 2015.
"Sekarang, semuanya berantakan. Saya bisa pastikan motivasinya adalah ketamakan dan usaha manipulasi tiket. Jika tidak, apa lagi alasannya?" ucap Koncz.
Tiket resmi pertarungan Mayweather melawan Pacquiao akan dijual dengan kisaran harga antara 1.500 dolar AS hingga 7.500 dolar AS (Rp19,4 juta hingga Rp97,2 juta).
Namun, Gulf News mengabarkan, harga tiket termurah sudah naik drastis menjadi 4.800 dolar AS (setara Rp62,2 juta).
Ellerbe sendiri tetap yakin tiket akan dijual pekan ini. Ellerbe meminta kubu Pacquiao untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan kubu Mayweather.
"Arum sepertinya tidak sadar, kalau dia tidak memimpin pertarungan ini," ucap Ellerbe.
Dengan harga resmi, penjualan tiket Mayweather melawan Pacquiao bisa menghasilkan 72 juta dolar AS atau setara Rp934 miliar.
(har/har)