Jakarta, CNN Indonesia -- Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar. Tiga nama itu akan jadi sorotan bagi lini belakang Bayern Munich. Tak mampu mengendalikan mereka, maka Munich harus bersiap pulang dari Camp Nou dengan menderita banyak gol.
Dengan menggunakan format kandang-tandang, maka Munich bukan hanya harus berpikir untuk mencetak gol tandang, melainkan juga harus berusaha agar tidak kemasukan banyak gol atau bahkan mencatat clean sheet jika memungkinkan.
Masalahnya, trio MSN, Messi-Suarez-Neymar adalah monster yang sangat menakutkan. Gol demi gol terus lahir dari kaki mereka. Jika Messi dihentikan, Suarez dan Neymar bakal ambil peran sebagai mesin gol, pun demikian jika Suarez dan Neymar yang dihentikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulit untuk benar-benar mematikan trio MSN. Mereka benar-benar berbahaya dari berbagai sisi. Bukan hanya di muka gawang, mereka juga piawai melakukan tembakan jarak jauh. Menjaga jarak terlalu rapat pun trio MSN masih mungkin menemukan celah untuk melakukan operan satu-dua untuk merobek rapatnya pertahanan.
Dengan tidak adanya Arjen Robben dan Franck Ribery, mungkin sudah saatnya Pep Guardiola berpikir untuk kembali mengenakan formasi empat bek.
Philippe Lahm yang juga piawai bermain di lini belakang bisa jadi opsi untuk dikembalikan ke belakang dalam formasi empat bek.
Tingginya jam terbang yang dimiliki Lahm bisa jadi senjata untuk memimpin barisan bek Munich lainnya seperti Dante, Jerome Boateng, dan Mehdi Benatia.
Satu kunci penting dari bagaimana cara menaklukkan Messi-Suarez-Neymar adalah dengan tidak boleh melakukan blunder sedikitpun.
Kesalahan macam yang dilakukan Dante saat laga lawan Porto tidak boleh kembali dilakukan di laga ini. Jika itu terjadi, maka itu sama saja memberikan gol dengan cuma-cuma bagi Barcelona.
Matikan MSN = Matikan Produktivitas BarcelonaDalam satu bulan terakhir, Barcelona berhasil mencetak 30 gol dari sembilan pertandingan. Dari 30 gol tersebut, 25 diantarnya disumbangkan oleh trio MSN.
Hanya ada satu laga dalam sembilan bulan terakhir dimana Trio MSN Barcelona sama sekali gagal mencetak gol. Itu terjadi saat mereka menang 1-0 atas Celta Vigo, satu-satunya partai dimana Barcelona hanya mencetak satu gol dalam sebulan terakhir.
Statistik itu patut digarisbawahi dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa mematikan trio MSN saat ini akan benar-benar memutus produktivitas gol Barcelona.
"Sulit untuk benar-benar mematikan Messi dan Neymar karena kamu tidak akan bisa menduga apa yang mereka lakukan. Ketika kamu menduga mereka datang dari kiri ternyata mereka justru bakal menyerang sisi kanan."
"Dengan banyaknya pemain berbakat, susah untuk mengidentifikasi titik kelemahan mereka," ujar Guardiola.
Sulit namun nyatanya tim 'sekelas' Celta Vigo berhasil meredam trio MSN. Jika Celta Vigo bisa melakukannya, Munich pun seharusnya bisa, meskipun Munich juga harus mengingat tim sekelas PSG dan Manchester City gagal melakukannya.
Dalam laga Celta Vigo lawan Barcelona, para pemain Celta Vigo terus mengepung setiap pemain Barcelona yang memegang bola dan meminimalisir ruang gerak mereka.
Hal itu bukan berarti Munich harus melakukan strategi parkir bus, namun mereka pastinya harus bertahan secara serius saat Barcelona menyerang. Gelandang-gelandang mereka harus ikut turun membantu menggalang pertahanan saat bola hilang dari mereka.
Dalam model serangan Barcelona, ketika trio MSN tak mampu menembus lini pertahanan pada serangan pertama, maka bala bantuan akan datang untuk mereka. Bukan hanya gelandang seperti Ivan Rakitic dan Andres Iniesta, melainkan juga bek macam Dani Alves yang juga ikut naik ke depan.
'Bala bantuan' trio MSN inilah yang kemudian memudahkan Messi, Suarez, dan Neymar mendapatkan ruang untuk bergerak dan mencari celah.
Dengan memberikan tekanan yang intens pada saat satu dari Trio MSN memegang bola, maka hal itu akan makin menyulitkan mereka untuk terus menerobos pertahanan lawan.
Dan jika pada akhirnya mereka melepaskan tembakan jarak jauh, hal itu kemudian menjadi tanggung jawab Manuel Neuer untuk menghalaunya.
Goda dengan PelanggaranSelain menempatkan banyak pemain untuk mengerubungi pergerakan trio MSN, Munich juga mungkin bisa mengganggu trio MSN dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap mereka.
Walaupun terbilang kurang menarik secara estetika, menggoda trio MSN dengan melakukan pelanggaran demi pelanggaran bisa jadi merusak fokus dan konsentrasi mereka.
Namun untuk melakukan pelanggaran ini sendiri, Munich harus memastikan bahwa pelanggaran dilakukan di daerah dimana Messi, Neymar, dan Suarez tidak mungkin melakukan tembakan langsung ke gawang.
(ptr/ptr)