Jakarta, CNN Indonesia -- Stadium Jakarta gagal untuk mencapai final NBL Indonesia setelah dikalahkan Satria Muda (SM) Britama dengan skor 45-48 di Hall A Senayan, Kamis malam (7/5). Menurut pemain andalan Stadium, Valentino Wuwungan, Stadium sudah memberikan yang terbaik dan lebih layak masuk final.
Namun, Valentino juga mengakui bahwa Stadium melakukan kesalahan.
"Dari evaluasi pelatih,
offense kami terlalu terbawa iramanya SM. Kami bisa main cepat, transisi dari
defence ke
offense,
fast break. Namun
ya agak terburu-buru. Kalau soal
defence, lihat saja skor tadi," kata pemain yang menyumbangkan delapan poin pada pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua kuarter tertinggal (7-10, 16-21), Stadium sendiri sempat berhasil menyamakan kedudukan 28-28 di tiga menit akhir kuarter ketiga. Pertandingan berlangsung sengit hingga satu menit terakhir ketika tembakan tiga angka Vamiga menambah keunggulan SM menjadi 29-34.
Awal kuarter keempat, masing-masing tim saling mengejar melalui tembakan tiga angka. Pada satu menit akhir, tembakan bebas Erick Sebayang menutup kemenangan untuk SM Britama.
Meski kalah, menurut Valentino, Stadium menunjukkan perkembangan yang baik. "Sudah dua kali ketemu di kejuaraan, skornya tipis juga. Ini usaha yang terbaik dari kami, Stadium. Kami harus bounce back untuk posisi ketiga atau keempat," tutur Valentino.
"Kita (Stadium) sudah sangat bagus. Ya, kecolongan satu atau dua wajar lah."
Sementara itu, Erick yang memastikan kemenangan SM berkata bahwa pertandingan tadi malam bukan pertandingan terbaik SM.
"Overall kami main jelek walaupun menang. Apapun hasilnya, itu bukan level kami. Salut untuk Stadium Jakarta bisa bermain seperti itu," kata Erick.
(vws)