Liverpool, CNN Indonesia -- Pada laga yang sudah tidak menentukan lagi antara Liverpool dan Crystal Palace, tema perpisahan Steven Gerrard di Stadion Anfield menjadi satu-satunya fokus perhatian para penonton.
Apakah sang kapten bisa menutup perjalanannya selama 17 musim berseragam merah dengan kemenangan, atau bahkan torehan gol, pun menjadi pertanyaan utama yang dinanti semua orang.
Memang, Gerrard dan Liverpool sendiri masih memiliki satu pertandingan tersisa dengan bertandang ke markas Stoke City. Namun, perpisahan di hadapan penduduk sendiri tentu lebih bermaksa ketimbang saat bermain di kandang lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Palace sendiri bermain semangat pada laga ini dan justru lebih sering menyerang lini pertahanan Liverpool. Sementara itu, serangan Gerrard dan kawan-kawan lebih sering dimentahkan begitu masuk ke area pertahanan Palace.
Namun, pada menit ke-26 Adam Lallana mampu Liverpool unggul terlebih dahulu.
Memanfaatkan umpan ceroboh mantan pemain belakang Liverpool, Martin Kelly, Lallana mampu merebut bola dan kemudian berlari tanpa terkawal ke arah kotak penalti. Dengan tendangan keras kaki kanan Lallana pun mampu menyelesaikan peluang dengan baik.
Setelah itu, Palace memang lebih sering menyerang sementara Liverpool mengandalkan serangan balik lewat Raheem Sterling dan Philipe Coutinho di sayap kiri.
Pada menit ke-32 Palace mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan. Jason Puncheon yang berlari dari tengah lapangan memberikan umpan matang kepadaa Bolasie. Namun, penyelesaian akhir yang mengecewakan membuat Palace tetap tertinggal.
Upaya Palace terus menggedor pertahanan Liverpool kemudian membuahkan hasilnya pada menit ke-42. Melalui satu tendangan bebas di dekat area kotak penalti, Puncheon yang bermain apik pada laga ini mengoyak gawang Simon Mignolet lewat tendangan yang melengkung indah.
Liverpool coba membalas, namun hingga wasit membunyikan peluit tak ada gol lagi untuk kedua tim.
(vws)