Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten sekaligus penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon harus menelan pil pahit setelah timnya dikalahkan Barcelona 1-3 di partai final Liga Champions, Berlin, Minggu (7/6) dini hari WIB.
Juventus pun kembali gagal merebut trofi Liga Champions yang keempat. Terakhir kali, Si Nyonya Tua mengangkat trofi 'Si Kuping Besar' pada musim 1995/96.
Sejak saat itu, Juventus tiga kali bermain di partai final Liga Champions yaitu 1997, 1998, dan 2003. Sayang di tiga partai final itu Si Nyonya Tua selalu kalah. Kini daftar itu tambah panjang dengan final dini hari tadi di Stadion Olympia, Berlin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
Opta, Juventus adalah tim yang paling banyak kalah di partai final Liga Champions yakni enam kali.
Pada final Liga Champions tahun 2003, Buffon sudah bermain di bawah mistar gawang Juventus. Kala itu, Buffon dkk kalah dari AC Milan yang masih dimotori Andrea Pirlo dan Manuel Rui Costa tersebut.
Bagaimana tanggapan Buffon tentang kekalahan timnya dini hari tadi dari Barcelona?
Seperti dikutip dari media Spanyol,
AS, pria berusia 37 tahun itu mengaku di tengah pertandingan dirinya sempat percaya Juventus msaih tetap bisa pulang dari Berlin membawa trofi Liga Champions.
Asa itu muncul setelah Alvaro Morata mencetak gol yang menyamakan kedudukan pada menit ke-55. Juventus memang ketinggalan lebih dulu dari Barcelona pada menit keempat lewat Ivan Rakitic.
Buffon sempat melakukan penyelamatan krusial beberapa saat setelah Morata mencetak gol. Sepakan keras penyerang Barcelona, Luis Suarez dari sisi kiri dalam skema serangan balik berhasil ditepis olehnya.
Sayang, pada menit ke-68, Suarez betul-betul menjebol gawang Buffon. Kekalahan itu pun makin terasa setelah Neymar mencetak gol terakhir bagi Barcelona di ujung pertandingan.
"Saya seorang pria yang selalu tahu bagaimana menangani momen-momen sukacita dan kecewa dengan seimbang," kata Buffon. "Ini adalah bagian kekecewaan yang sebuah olahraga berikan kepada Anda."
Bagi Buffon pribadi sebetulnya Berlin adalah kota yang penuh kenangan. Pasalnya di kota itulah ia mengangkat Trofi Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia.
Musim ini, Juventus yang memenangkan Scudetto Serie A untuk keempat kali secara berturut-turut pun sama dengan Barcelona yaitu terancam menutup musim dengan tiga trofi.
Selain Scudetto, Juventus juga berhasil memenangkan Coppa Italia.
"Kami berbagi banyak momen sukacita yang luar biasa dengan para penggemar kami. Memalukan tidak menyelesaikan final ini dengan baik dalam perjalanan ini," tukas pria yang mengawali karier sepak bola bersama klub Parma tersebut.
"Kami semua kecewa dan Andrea mengekspresikan perasaannya dengan tegar," kata Buffon menceritakan situasi yang dihadapi rekan timnya, sang playmaker, Pirlo.
Setelah pertandingan berakhir Pirlo terlihat menunduk dan menitikkan air mata seraya berjalan ke pinggir lapangan. Apalagi gelandang berusia 36 tahun itu pun disebut-sebut akan menyelesaikan kariernya di Juventus musim ini.
Baca Berita dari Turnamen Bulu Tangkis Indonesia Terbuka: Indonesia, Tuan Rumah yang Terlalu Baik (kid/kid)