Jakarta, CNN Indonesia -- Juara bertahan Copa America, Uruguay, sangat sadar bahwa tidak akan mudah bagi mereka untuk mempertahankan gelar sebagai raja Amerika Selatan yang mereka dapatkan di Argentina pada 2011 lalu -- total 15 gelar telah mereka dapatkan adalah rekor terbanyak.
"La Celeste" akan tampil tanpa penyerang Luis Suarez yang masih menjalani hukuman, setelah ia mengigit Giorgio Chiellini ketika Uruguay menang 1-0 atas Italia di Piala Dunia 2014. Mereka juga sedang dalam proses membangun ulang skuat, sementara Argentina, lawan mereka di Grup B, memiliki skuat yang lebih kokoh.
"Sepak bola adalah permainan tim dan rasa keterikatan antar pemain membutuhkan waktu untuk dapat terbangun," kata sang pelatih Oscar Washington Tabarez kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tabarez telah memasukkan nama beberapa pemain muda, termasuk di antaranya adalah pemain muda berbakat Diego Rolan dari Girondins Bordeaux, pada skuat yang ia bawa ke peringkat empat Piala Dunia 2010 dan ke 16 besar Piala Dunia 2014.
Ia juga harus menerima kehilangan dua pemain adalannya,
full back Martin Caceres, yang sedang memulihkan diri setelah menjalani operasi pergelangan kaki, dan juga kapten Diego Lugano, yang juga menderita cedera saat bermain untuk tim Swedia, BK Haecken.
Harapan Uruguay di lini depan akan diusung oleh penyerang Paris St. Germain, Edinson Cavani, yang kehilangan rekannya di lini depan di Piala Dunia lalu, Diego Forlan, yang memutuskan untuk pensiun dari sepak bola internasional.
Di sayap kanan, ada Carlos Sanchez yang menjalani musim yang baik bersama River Plate di Argentina. Di usia 30 tahun, ia baru saja 'memulai' kariernya dengan menjalani debut bersama timnas pada November lalu. Ia akan menemani Cavani di lini depan.
Uruguay akan memulai perjalanan mereka di Copa America melawan Jamaika di Antofagasta pada 13 Juni, berhadapan dengan Argentina di 16 Juni, dan empat hari kemudian menghadapi Paraguay.
(vws)