Singapura, CNN Indonesia -- Filipina telah meminta Komite Penyelenggara SEA Games 2015 (SINGSOC) untuk melarang atlet voli putri Indonesia, Aprilia Santini Manganang, tampil pada laga pertama Grup B SEA Games 2015, Rabu (10/6).
Sebelumnya, ketua asosiasi bola voli Filipina, Jose Romasanta, telah mengajukan keberatan kepada SINGSOC. Pihak Filipina mempertanyakan jenis kelamin atlet voli yang memperkuat Jakarta Electric PLN tersebut.
"Setelah kami mengajutkan keberatan, maka manajer kompetisi akan berkomunikasi langsung dengan federasi bola voli atau ofisial bola voli di sini," ujar juru bicara kontingen Filipina seperti dilansir
ABS CBN News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Filipina meminta Komite Medis SEA Games melakukan tes hormon terhadap Aprilia. Untuk sementara atlet 23 tahun itu masih bisa memperkuat Indonesia saat menghadapi Filipina di OCBC Arena hari ini.
"Dia (Aprilia) sangat kuat, seperti memainkan atlet pria di kelompok putri. Entah dia main atau tidak, itu bukan masalah, karena kami akan memberikan yang terbaik," ujar pelatih voli putri Filipina, Roger Gorayeb, seperti dilansir
Inquirer.
Ini bukan kali pertama jenis kelamin Aprilia dipertanyakan. Pada 2011, jenis kelamin Aprilia dipertanyakan tim Popsivo Polwan di ajang Livoli. Ketika itu, Popsivo menolak bertanding melawan Alko Bandung, klub yang diperkuat April.
Kondisi serupa terulang di Livoli 2013, setelah Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik melancarkan protes. Status gender atlet kelahiran Pulau Siau, Sulawesi Utara, itu juga diprotes Filipina pada kualifikasi kejuaraan dunia zona Asia Tenggara di Vietnam.
Tes gender merupakan satu hal yang sensitif di dunia olahraga. Selain itu, dibutuhkan waktu yang lama sebelum hasil tes keluar.
(har/har)