Timnas Argentina dan Status Macan Kertas

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 14:26 WIB
Argentina selalu datang ke Copa America dengan status favorit juara namun dalam 20 tahun terakhir mereka tak pernah mendapatkan piala.
Lionel Messi datang dengan misi mengantar Argentina juara. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
La Serena, CNN Indonesia -- Argentina terakhir kali menjadi juara Copa America pada tahun 1993 ketika diperkuat Gabriel Batistuta, Fernando Redondo, dan Diego Simeone. Setelah itu, mereka tak pernah lagi mengangkat trofi juara padahal mereka selalu melahirkan banyak pemain berbakat.

Setelah Copa America edisi 1993, bintang-bintang Argentina yang muncul jelas tidak cukup dihitung dengan dua tangan.

Ariel Ortega, Juan Sebastian Veron, Martin Palermo, Marcello Gallardo, Kily Gonzalez, Hernan Crespo, Juan Roman Riquelme, Pablo Aimar, Javier Zanetti, Walter Samuel, Roberto Ayala, Javier Saviola adalah sebagian dari deret nama-nama terkenal yang pernah memperkuat Argentina setelah edisi 1993.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sejak berjaya tahun 1993, Argentina tak pernah lagi mampu jadi juara setelahnya. Padahal, di setiap penyelenggaraan yang mereka ikuti, Argentina selalu berstatus sebagai favorit juara.

Nasib buruk itu pula yang terjadi pada Argentina di penyelenggaraan terakhir Copa America tahun 2011. Berstatus sebagai tuan rumah dan memiliki skuat mentereng macam Lionel Messi, Carlos Tevez, Javier Mascherano, hingga Diego Milito, Argentina malah sudah harus tersisih di babak perempat final.

Nasib buruk itu pulalah yang pastinya tidak ingin diulangi oleh skuat Argentina tahun ini. Generasi Messi, Mascherano, dan Angel Di Maria pastinya tidak ingin dicap jadi generasi gagal Argentina macam generasi Aimar dan Riquelme.

Terlebih bagi Messi, ajang Copa America ini lagi-lagi jadi pembuktian bahwa ia bisa memberikan trofi bagi negaranya.

Sejak junior, Messi sudah diharapkan bisa kembali mengulang masa kejayaan Argentina, terutama usai Messi membawa Argentina memenangi Piala Dunia U-20 dan Olimpiade 2008 di Beijing.

Namun yang kemudian terjadi, Messi justru tak lagi mampu membawa Argentina berjaya setelah itu.

"Tim ini sangat pantas untuk memenangi sebuah gelar. Setelah kekalahan di final Piala Dunia, kami menyadari bahwa ada sesuatu yang salah di tim ini," ucap Messi seperti dikutip dari Estoenlinea.

"Bagi saya pribadi, kondisi saya saat ini lebih baik dibandingkan kondisi saya jelang Piala Dunia tahun lalu," kata Messi menebar ancaman.

Berat Sejak Awal

Namun sebelum berbicara lebih jauh mengenai peluang juara, Argentina sendiri sudah akan menghadapi duel-duel sengit di babak penyisihan grup.

Di babak penyisihan, Argentina sudah harus berjibaku melawan Paraguay dan Uruguay yang selama ini jadi titik kekuatan di Amerika Selatan.

Bila Argentina tergelincir dan gagal menjadi juara grup, bisa jadi mereka sudah harus bertemu Brasil yang menjadi favorit juara grup C di babak perempat final.

Karena itulah, Argentina sudah harus tancap gas sejak awal turnamen digelar. Kesalahan empat tahun lalu tidak boleh terulang.

Ketika itu Argentina seri di dua pertandingan awal dan mengakhiri babak penyisihan dengan status hanya sebagai runner up grup. Hal itu membuat Messi dan kawan-kawan bertemu favorit juara lainnya, Uruguay yang akhirnya menyingkirkan mereka lewat drama adu penalti. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER