Barcelona, CNN Indonesia -- Bintang Barcelona, Lionel Messi, selangkah lagi akan berhadapan dengan hakim dan pengadilan karena kasus penghindaran pajak setelah pengadilan tinggi Spanyol menolak banding yang ia ajukan.
Messi dan ayahnya, Jorge, dituduh menipu petugas pajak dan gagal membayar kewajibannya sebesar €4 juta, atau setara Rp 59 M, pada periode 2007 hingga 2009.
Pengadilan tidak memberikan Messi hak khusus terlepas dari tanggung jawabnya dengan alasan ia tidak tahu bagaimana uangnya dikelola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemenang Ballon d'Or tiga kali tersebut diduga menghindari pajak dengan menggunakan perusahaan di Belize dan Uruguay untuk menjual hak komersial dirinya. Sementara itu, pemasukan Messi yang terkait kasus pajak ini berasal dari kontrak dengan Banco Sabadell, Danone, Adidas, Pepsi-Cola, Procter and Gamble, dan juga perusahaan makanan asal Kuwait.
Pada Rabu (10/6), pengadilan di Barcelona menyatakan bahwa keputusan untuk menyatakan Messi mengetahui atau tidak tentang pengemplangan pajak tersebut harus ditentukan melalui proses pengadilan.
Sebelumnya, seperti dilansir pihak
El Pais, pihak Messi berargumen bahwa sang pemain "tidak pernah satu menit pun menggunakan hidupnya untuk membaca, mempelajari, atau menganalisis kontrak-kontrak.
Pada Agustus 2013 lalu, Messi dan ayahnya melakukan "pembayaran korektif" sebesar €5 juta atau setara dengan nilai pajak yang belum dibayarkan ditambah dengan bunga.
Messi bergabung dengan Barcelona pada usia 13 tahun pada 2000 silam dan melakukan debutnya tiga tahun kemudian.
Ia dengan cepat menjadi pemain paling berpengaruh di tim Katalonia tersebut dan memenangi Liga Champions sebanyak empat kali. Ia dianggap oleh berbagai pihak sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
(vws)