Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Meksiko mendapatkan cemoohan dari suporter yang datang ke stadion Sausalito, Vina del Mar, setelah imbang tanpa gol dengan Bolivia dalam pertandingan Grup A Copa America 2015, Sabtu (13/6) pagi WIB.
Apa gerangan yang membuat timnas dengan julukan
El Tri itu dipermalukan para suporter. Seperti dilansir
ESPN FC, hal itu terjadi karena tim yang diarsiteki Miguel Herrera itu kekurangan kreatifitas dan kualitas saat bertanding melawan Bolivia. Bahkan, sepatutnya, Bolivia yang dinilai lebih pantas menang dibandingkan Meksiko.
Herrera mengatakan dirinya memang tak memanggil beberapa pemain bintang demi Piala Emas yang akan berlangsung bulan depan. Walaupun begitu, ia meyakinkan bahwa 23 nama yang dibawanya ke Chile bukanlah pemain kelas B. Namun, hasil yang terjadi di Stadion Sausalito pagi ini atau Selasa (12/6) petang waktu setempat tak menunjukkan demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan pertama adalah tak ada inisiatif dan kreatifitas pemain Meksiko di lapangan. Para pemain Meksiko tak cukup melakukan inisiatif untuk membuat perubahan di atas lapangan. Hanya
winger Twente, Jesus 'Tecatito' Corona dan kiper Jose Corona yang tampak tampil lebih baik.
Para pemain Bolivia pun dengan mudah mematahkan alur serangna Meksiko yang selalu dimulai dari bek tengah melewati lini tengah langsung ke depan ke duet penyerang, Eduardo Herrera dan Matias Vuoso.
Kesalahan kedua adalah penerapan formasi yang salah dari Pelatih Miguel Herrera.
Pelatih Meksiko Miguel Herrera mencoba menggunakan strategi formasi 5-3-2. Namun, strategi itu tampaknya tak nyaman dipakai para pemain
El Tri. Dan, ketika sang kapten, Rafa Marquez cedera serta diganti Javier Aquino, Herrera mengubah strategi jadi 4-4-2. Di sayap adalah Aquinno dan Tecatito. Permainan Meksiko pun baru mulai tampak mengalir. Bahkan peluang terbaik Meksiko pada pertandingan itu terjadi ketika formasi tersebut telah berubah dari 5-3-2 jadi 4-4-2.
Pada menit ke-67, Corona memberi umpan terhadap penyerang pengganti, Raul Jimenez. Ironi,
El Tri bermain baik setelah sang kapten timnas di empat piala dunia terakhir, Marquez, tak berada di lapangan hijau.
Terakhir adanya ancaman prospek yang suram dan sejarah Copa America 2011 terulang bagi Meksiko. Sebelum Copa America dimulai Herrera menyatakan mengalahkan Bolivia adalah target terdekat agar bisa lolos dari Grup A untuk bermain di perempat final. Namun, dengan hasil imbang melawan Bolivia tersebut, langkah Meksiko untuk mengalahkan Ekuador ataupun tuan rumah, Chile, akan sulit.
Akibatnya, bisa saja Meksiko mengulangi sejarah Copa America 2011 dimana tim tersebut tersingkir saat fase grup. Cuma kali ini, Meksiko lebih beruntung dibandingkan 2011 yang tersingkir tanpa mendapatkan satu poin pun.
(kid/kid)