Pelari Peraih Emas Olimpiade Dua Kali Tak Ikut Tes Doping

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 16:00 WIB
Harian Inggris, Daily Mail, mengklaim bahwa pelari peraih dua emas Olimpiade, Mo Farah, tidak mengikuti dua tes doping sebelum mengikuti Olimpiade London.
Mo Farah diklaim tidak mengikuti dua tes doping sebelum Olimpiade London 2012. (Reuters / Andrew Boyers)
London, CNN Indonesia -- Pelari jarak menengah asal Inggris, Mo Farah, melewatkan dua tes doping sebelum ia meraih dua medali emas di Olimpiade 2012 untuk nomor 5.000 meter dan 10.000 meter, demikian dilansir dari BBC, Kamis (18/6).

Aturan anti-doping Inggris Raya (Ukad) menyatakan bahwa seorang atlet yang melewatkan tiga tes dalam jangka waktu 18 bulan (sekarang 12 bulan) dapat dilarang bertanding selama empat tahun. Artinya, jika saja Farah melakukan satu kali lagi pelanggaran pada periode tersebut, medali emasnya bisa saja dicabut.

Menurut Daily Mail, Farah pertama kali melewatkan tes doping tersebut tahun 2010, sebulan sebelum ia bergabung dengan Kepala Pelatih Nike Oregon Project, Alberto Salazar -- pelatih yang dalam sorotan karena diduga memberi doping salah satu anak didiknya, Galen Rupp.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang kedua adalah pada pada Februari 2011 ketika Farah mengklaim ia tidak pernah mendengar bunyi bel pintu rumah.

Daily Mail mengklaim memiliki akses pada dokumen-dokumen hukum yang menunjukkan Farah dan timnya mengajukan banding ke Ukad atas tes kedua yang mereka lewatkan.

Daily Mail juga mengklaim Salazar telah memperingatkan Farah pada tanggal 5 Mei 2011, "Jika kamu (Farah) melewatkan tes lainnya, mereka akan menggantungmu."

Hari Rabu (17/6), Farah mengumumkan bahwa ia akan berkompetisi di Monaco Diamond League pada 17 Juli mendatang. Ajang ini akan menjadi balapan pertamanya sejak pelatihnya dituduh memberikan doping kepada Rupp.

Farah mengundurkan dari lomba 1.500 meter di Birmingham tanggal 7 Juni karena ia merasa tuduhan tersebut menguras fisik dan emosinya.

Setelah undur diri, Farah kembali ke Amerika Serikat untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya dan 'mencari jawaban'' dari Salazar tentang klaim doping.

Salazar adalah mantan pelari yang salah satu prestasinya adalah juara Boston Marathon (1982) dan tiga kali juara New York Marathon (1980, 1981, 1982). Laki-laki berusia 56 tahun kelahiran Havana ini juga sempat menjadi atlet perwakilan Amerika Serikat dalam Olimpiade di Los Angeles tahun 1984.

Salazar dituduh memberikan anabolic steroid testoterone kepada Rupp pada 2002 silamg ketika sang pelari masih berusia 16 tahun. Namun Salazar membantah klaim tersebut. Dugaan Salazar melakukan praktik teknik doping ini terungkap lewat video dokumenter BBC berjudul Catch Me If You Can, yang diproduksi Panorama dan spesialis jurnalisme investigasi Amerika Serikat, ProPublica.

Dokumenter tersebut tidak pernah menyebutkan bahwa Farah terlibat doping. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER