Jakarta, CNN Indonesia -- Robin van Persie baru saja menjalani musim yang tak menyenangkan di Manchester United dan kini masa depan striker Belanda itu pun berada dalam situasi yang tidak jelas.
Van Persie mengalami penurunan performa yang drastis pada musim lalu bila dibandingkan penampilan musim perdananya dua tahun lalu.
Dari total 29 laga yang dimainkan van Persie di seluruh kompetisi, mantan penyerang Arsenal ini hanya mencetak 10 gol. Jumlah ini lebih rendah delapan gol dari catatan musim lalu dan berbeda 20 gol dibandingkan musim debutnya di Old Trafford.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Torehan golnya yang minim itu yang kemudian mengantarkan van Persie pada rumor kepindahan dirinya ke klub lain.
"Ketika saya mengikat kontrak dengan United, saya paham bahwa hal seperti ini akan menjadi persoalan yang muncul suatu saat nanti," tutur van Persie kepada ELF Voetbal.
Van Persie pun tak menyanggah bahwa dirinya saat ini tidak bisa sepenuhnya menegaskan kesetiannya pada 'Setan Merah'. Mantan penyerang Feyenoord itu ingin bermain di klub yang memberinya kesempatan bermain secara reguler.
"Dengan adanya Piala Eropa tahun depan, maka turnamen tersebut bakal jadi penentu di balik keputusan yang sama ambil."
"Saya harus berada dalam performa terbaik jika ingin ikut Piala Eropa 2016 namun kebahagiaan keluarga saya juga tetap jadi prioritas utama saya (untuk memilih klub)," ucap van Persie.
Meski hanya mencetak 10 gol, van Persie tidak merasa bahwa dirinya sepenuhnya bersalah. Minimnya kesempatan bermain plus masalah kebugaran menjadi kendala van Persie untuk bisa tampil lebih banyak musim ini.
"Saya adalah pencetak gol terbanyak kedua di United setelah Wayne Rooney yang mencetak 12 gol. Seharusnya semua melihat hal itu namun sepertinya tidak."
"Meski demikian, di setiap klub besar, setidaknya ada satu pemain yang bisa mencetak total 25 gol dan saya pun merasa bertanggung jawab atas hal itu," ujar van Persie.
(ptr/ptr)