Assen, CNN Indonesia -- Jika ada seri balapan MotoGP terunik, predikat itu pantas diberikan kepada GP Belanda. Selain karena seri balapan tertua, GP Belanda juga memiliki keunikan dengan menggelar balapan di hari Sabtu.
GP Belanda merupakan satu-satunya sirkuit yang selalu menggelar ajang balap Grand Prix sejak 1949. Bahkan, balap motor di Belanda sudah digelar sejak 1929. Namun, ketika itu masih digelar di Rolde.
"Bukan di Assen. Balapan pertama dilakukan di sebuah desa bernama Rolde, sekitar tujuh kilometer dari Assen," ujar Egbert Braakman yang merupakan direktur balap Assen era 1970-2006 seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjadi seri GP yang selalu menjadi tuan rumah sejak 1949 bukanlah satu-satunya yang menarik. Hal menarik lainnya adalah, GP Belanda merupakan satu-satunya seri balap Grand Prix yang digelar Sabtu.
Hingga musim ini, GP belanda juga selalu digelar pada Sabtu keempat bulan Juni. Lalu, kenapa digelar Sabtu? Tradisi itu dimulai karena alasan keagamaan.
Seperti dilansir
Moto Matters, GP Belanda selalu digelar Sabtu karena wilayah Assen didominasi kelompok sekte Kristen Protestan, yang melarang aktivitas di luar gereja pada hari Minggu.
Terlebih, dikatakan Braakman, di dekat garis finis-start Sirkuit Assen terdapat sebuah gereja. Dewan kota Assen tidak ingin aktivitas ke gereja terganggu karena adanya balapan motor. Itulah sebabnya GP Belanda dijuluki 'Katedral'.
"Dewan kota tidak mau orang-orang yang ingin ke gereja hari Minggu terganggu karena banyaknya jalan yang ditutup untuk balapan," ucap Braakman.
Pendeta Suka SuperbikeKeputusan untuk menggelar balapan di hari Sabtu terbilang sukses dan menguntungkan. Banyak penonton dari luar Belanda, terutama dari negara-negara Skandinavia dan Jerman, yang datang dan sengaja menghabiskan waktu di Assen selama sepekan.
"Pada 1970an hingga 1980an, Belanda terkenal dengan adanya 'Speed Week', mulai dari Kejuaraan Eropa hari Senin dan Selasa, serta Grand Prix di akhir pekan. Banyak penonton yang bertahan sepekan di sini," ucap Braakman.
Untuk itulah tradisi menggelar balapan di hari Sabtu bertahan hingga musim ini. Namun, hanya balapan motor Grand Prix yang digelar hari Sabtu. Sedangkan untuk seri balapan lainnya, seperti Superbike, digelar Minggu.
Kondisi itu sempat membuat sejumlah pebalap MotoGP bingung. Bahkan pebalap berpengalaman seperti Valentino Rossi bingung kenapa GP Belanda tetap mempertahankan tradisi balapan di hari Sabtu.
Pebalap Movistar Yamaha itu hanya sebatas mengetahui tradisi itu dijaga karena masalah keagamaan.
"Ini aneh, karena Superbike digelar Minggu. Jadi, mungkin pendeta di sini lebih memilih Superbike daripada MotoGP," ucap Rossi seperti dilansir
Crash.net.
Ubah TradisiPolemik sempat muncul karena GP Belanda tetap digelar Sabtu. Sejumlah pebalap sempat mengusulkan balapan di Sirkuit Assen dipindah ke hari Minggu.
Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, menganggap menggelar balapan hari Minggu akan menguntungkan semua pihak, mulai dari sisi finansial hingga penonton.
"Mari pindah ke Minggu, karena lebih bagus untuk fans dan penonton di rumah untuk menyaksikan. Mari kita pindah ke hari di mana semua mata bisa menyaksikan balapan ini," ucap Hayden.
Kini, setelah 66 tahun mempertahankan tradisi, manajemen Sirkuit Assen pun mengambil keputusan bersejarah dengan memindahkan balapan GP Belanda ke hari Minggu. Hal itu berlaku mulai musim 2016.
Manajemen Sirkuit Assen dalam pernyataan resmi mengatakan, keputusan memindahkan balapan ke Minggu murni karena untuk meningkatkan jumlah penonton.
"Dalam pola rekreasi negara Belanda saat ini, acara olahraga pada hari Minggu lebih menarik dibandingkan pada hari Sabtu. Hari Minggu juga akan mendapatkan lebih banyak sorotan media," demikian pernyataan resmi manajemen Sirkuit Assen.
Siapapun pemenang di GP Belanda akhir pekan ini, maka dia akan menjadi pebalap terakhir yang mampu meraih kemenangan di Sirkuit Assen pada hari Sabtu.
(har/har)