Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Noel Le Graet kesal karena Liga Prancis kembali kehilangan bintangnya menyusul hijrahnya Dimitri Payet dari Marseille menuju West Ham.
West Ham dan Marseille sepakat dengan harga 15 juta euro untuk proses kepindahan Payet. Awal bulan ini, rekan Payet, Andre Ayew juga pergi ke klub Liga Inggris, Swansea City. Dan hal inilah yang membuat Le Graet kesal.
"Hal seperti ini sangatlah memalukan. Saya lebih memilih klub-klub di Liga Prancis yang merekrut bintang tim nasional yang ada di Liga Prancis."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSG dan Monaco harus memiliki peran penting di momen seperti ini."
"Saya bermimpi tim seperti PSG bermaterikan setengah pemain Prancis di dalamnya. Hal ini akan sangat bagus bagi semua orang dan juga dari segi pemasaran," kata Le Graet.
Le Graet memang bermimpi bahwa Liga Prancis bisa makin berkembang dan menjadi salah satu kekuatan di Eropa.
"Jika kami mendapatkan banyak uang dari hak siar televisi, maka itu akan membuat klub-klub lebih hebat. Sayangnya, mereka tidak memberikan hal itu padahal Liga Prancis saat ini hampir mendekati level Liga Italia dan Liga Jerman," ucap Le Graet.
Memang selama ini Liga Prancis seolah jadi titik awal bintang-bintang sepakbola untuk memulai karier mereka, baik itu para pemain Prancis, maupun pemain-pemain dari benua Afrika.
Setelah mereka tampil apik dan memikat klub-klub besar, maka mereka pun tak akan ragu untuk segera meninggalkan Prancis dan biasanya Liga Inggris jadi destinasi utama mereka.
"Mereka tertarik dengan sepakbola Inggris lantaran uang. Mereka bakal mendapatkan lebih banyak penghasilan jika mereka menyebrang kesana."
"Hal itu tidak akan berubah dan kami tak akan bisa melakukan apapun untuk 3-4 tahun ke depan. Liga Prancis harus kuat secara finansial, dan kami harus memiliki orang-orang yang mampu memimpin segi pemasaran dan bisnis yang selama ini terlihat terlantar," ujar Le Graet.
(ptr/ptr)