Santiago, CNN Indonesia -- Negara Lawan Chile di babak final Copa America 2015 nanti, Argentina atau Paraguay mesti benar-benar waspada terhadap faktor kepemimpinan wasit. Dalam dua laga terakhir, Chile selalu diuntungkan oleh kartu merah kontroversial yang keluar dari saku wasit.
Dalam laga lawan Peru, Chile mendapatkan keuntungan sejak menit ke-20 saat Carlos Zambrano terkena kartu kuning kedua. Ketika itu, Zambrano tengah berusaha menyapu bola namun kakinya terangkat terlalu tinggi sehingga mengenai Charles Aranguiz.
Pada momen tersebut, Zambrano tidak sepenuhnya bersalah karena Aranguiz yang seolah 'memasang badan' saat Zambrano tengah melakukan sapuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan wasit Jose Argote makin dipertanyakan setelah sebelumnya ia tidak bereaksi apa-apa saat Arturo Vidal menampar Zambrano di sudut lapangan dan tidak memberikan kartu kuning.
Kartu merah yang diterima Peru kemudian jelas menjadi salah satu sebab Chile menjadi lebih leluasa di pertandingan ini. Meski Peru tetap menunjukkan perlawanan gigih, Chile sukses mengakhiri pertandingan dengan skor 2-1.
Keberhasilan Chile memenangkan pertandingan kali ini hampir mirip dengan laga perempat final saat mereka juga bermain melawan 10 orang pemain Uruguay.
Saat itu, Edinson Cavani terkena kartu merah lantaran melakukan tamparan pada Gonzalo Jara. Tamparan tersebut sendiri bermula dari provokasi Jara yang menusuk bokong Cavani dengan jarinya.
Faktor dukungan penonton yang begitu antusias mengiringi perjuangan Chile selama Copa America bisa jadi salah satu hal yang menyebabkan wasit yang memimpin pertandingan Chile menjadi tertekan dan tak bisa mengambil keputusan dengan tenang.
Lawan Chile di babak final, Argentina atau Paraguay, harus benar-benar mewaspadai hal tersebut. Mereka tidak boleh sembarangan melakukan kesalahan karena mereka bakal mengalami kerugian besar jika sampai terkena kartu merah.
(ptr/ptr)