Mengapa Mike Tyson Tak Bisa Dilupakan?

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 21:26 WIB
Si Leher Beton, Mike Tyson, adalah fenomena tinju dunia di era 1990an. Mengapa dia tak bisa dilupakan? Apakah karena ia menggigit telinga Evander Holyfield?
Mike Tyson saat bertanding melawan Evander Holyfield. (Getty Images/Ethan Miller)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mike Tyson pernah kalah dua kali dari Evander Holyfield. Ia juga takluk dari Lennox Lewis. Tyson pun kalah melawan petinju semenjana di pengujung kariernya. Namun nama Tyson akan selalu lebih dikenang dibanding Holyfield, Lewis, ataupun petinju segenerasinya.

Setelah Muhammad Ali, fenomena tinju berikutnya adalah Mike Tyson. Jelas dan tak perlu diragukan.

Bertubuh kecil untuk ukuran petinju kelas berat, Tyson kemudian menyeruak jadi fenomena di dunia tinju lantaran keganasannya di atas ring.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya ledak pukulan Tyson begitu menakutkan. Tyson tak punya pukulan andalan karena semua pukulannya sangatlah berbahaya dan mematikan. Tangan kanan dan kiri Tyson sama-sama harus diwaspadai oleh lawan.

Hampir selalu kalah dalam urusan jangkauan pukulan, pertarungan Tyson menjadi sedap dipandang karena ia tak pernah mengenal kata melangkah mundur. Rumus bertinju Tyson selalu maju menyerang untuk bertukar pukulan.

Hal itu mutlak dilakukan karena bila Tyson memilih untuk mundur, maka ia hanya akan jadi sasaran empuk lawan-lawan yang memiliki jangkauan lebih panjang.

Keberanian Tyson untuk maju dan terus bertukar pukulan didasarkan pada kehebatannya dalam hal menghindari pukulan lawan dalam jarak dekat.

Saat Tyson tengah menyerang, ia tak pernah khawatir terkena pukulan balik lawan. Tyson punya kecepatan gerak untuk menghindari pukulan lawan.

Menyerang Tyson tanpa perhitungan cermat sama saja meminta Si Leher Beton memberikan sebuah pukulan maut yang bisa langsung menghentikan serangan. Karena kecepatan dan akurasi pukulan 'Iron Mike' sangatlah menakutkan.

Tyson adalah petinju brutal dan inilah yang menjual di mata penikmat tinju. 19 pertarungan pertama Tyson selalu diakhiri dengan kemenangan KO/TKO, 12 di antaranya terjadi di ronde pertama.

Catatan ini kemudian langsung melambungkan nama Tyson. Orang-orang rela membayar mahal untuk melihat Tyson mengakhiri pertarungan dengan secepat mungkin.

Pertarungan Tyson di masa jayanya kemudian bukan lagi soal menang-kalah, melainkan di ronde berapa Tyson akan mengakhiri pertarungan.

Rencana yang Sia-sia

Dalam masa jayanya, setiap lawan Tyson pastinya memiliki rencana dalam pikirannya. Menjaga jarak, tak terburu nafsu untuk bertarung dalam jarak dekat adalah rencana yang mungkin jadi rencana umum para penantang Tyson.

"Semua memiliki rencana sampai akhirnya mereka mendapatkan pukulan tepat di mulut mereka," ucap Tyson suatu ketika.

Menghadapi Tyson di masa jayanya, secara umum lawan-lawannya akan terbagi menjadi dua bagian setelah mereka terkena pukulan kombinasi Tyson.

Pertama, adalah barisan petinju yang kemudian menjadi ciut setelah merasakan kerasnya pukulan Tyson.

Hal ini malah akan makin mendorong mereka jadi bulan-bulanan Tyson di menit-menit berikutnya sampai akhirnya mereka terkapar di ring.

Kedua, adalah barisan petinju yang kemudian menjadi hilang kendali setelah terkena pukulan Tyson. Mereka menjadi emosi dan ingin segera membalas.

Lantaran bertarung dengan emosi, maka mereka melupakan rencana awal dan bernafsu untuk beradu pukulan dengan Tyson. Hasilnya, mereka mendapatkan sepuluh hitungan dari wasit.

"Saya tidak suka mengintimidasi lawan sebelum pertandingan dimulai. Cara saya mengintimidasi lawan adalah dengan memukulnya ketika pertandingan dimulai," tutur Tyson.

Dan para lawan-lawan Tyson di masa jayanya adalah pendongeng terbaik tentang kehebatan dan kedahsyatan Tyson.

"Saya pernah mendapatkan hantaman sekeras yang saya terima dari Mike Tyson. Setahun lalu, ketika saya tertabrak truk," ucap Eddie Richardson.

"Mike Tyson menjatuhkan saya dan ketika saya mencoba bangkit, hitungan sudah ada pada angka lama. Sial, apa yang terjadi pada saya dengan hitungan satu sampai empat?" kata Buster Mathis Jr.

"Saya lebih memilih bertarung melawan Lennox Lewis setiap minggu dibandingkan harus bertarung dengan Mike Tyson setahun sekali," ucap Frank Bruno.

Tyson pun punya jawaban mengapa ia begitu ganas di atas ring.

"Setiap bertarung, saya selalu bertarung dengan tekad menjatuhkan ambisi dan tekadnya sekaligus kedewasaannya. Saya ingin merenggut kebesaran hatinya dan menunjukkan kepada dirinya," ujar Tyson tentang lawan-lawannya.

Latihan yang Brutal

Kevin Rooney, mantan pelatih Mike Tyson bercerita bahwa salah satu kedahsyatan anak asuhnya di ring adalah lantaran latihan sehari-hari yang dijalani Tyson benar-benar serupa pertarungan sebenarnya.

Dan latihan ganas itu terus dilakukan hingga 3-5 hari jelang pertandingan berlangsung.

"Saya pernah diminta berhenti ketika hidung Tyson berdarah saat sparring partner dilakukan. Saya kemudian membalasnya dengan berkata 'Apakah kalian juga ingin saya menghentikan Tyson di pertarungan saat hidungnya berdarah?'," ujar Rooney mengenang.

"Lalu pernah pula pelipis Tyson terluka tiga hari jelang pertandingan. Namun ketika pertarungan berlangsung, luka di pelipis itu tak lagi terbuka karena Tyson bisa menghindari tiap pukulan dengan baik," kata Rooney melanjutkan.

Salah satu sparring partner Tyson mengatakan bahwa dirinya dibayar bukan untuk menerima pukulan Tyson mentah-mentah melainkan untuk menghindarinya.

"Saya tidak membual. Saya dibayar agar saya bisa menghindari pukulannya, dan saya pastinya tidak ingin bunuh diri (dengan rela dipukul Tyson)," tuturnya.

Tyson memang tak sempurna. Bila kalimat andai disematkan pada perjalanan hidupnya, maka banyak penggemarnya yang bakal berkata 'andai saja Tyson bisa menjaga kehidupan pribadinya usai menjadi juara dunia di akhir tahun 1980-an...'

Terlepas dari hal itu, seiring banyaknya kekalahan dan kejadian memalukan di karier Tyson, Tyson tetaplah warna berbeda yang mencolok dalam sejarah tinju dunia.

Tyson akan selalu dikenang lewat kebrutalannya di atas ring, tentang nostalgia menebak di ronde ke berapa Tyson akan menang, sambil sesekali mengiringinya dengan cerita-cerita kontroversial dalam hidupnya. (vws/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER