London, CNN Indonesia -- Petenis putri Inggris Heather Watson mendapatkan ancaman pembunuhan lewat media sosial. Satu-satunya petenis putri yang masih berlaga di turnamen Wimbledon itu pun mengecam pelaku pengancam pembunuhan tersebut.
"Saya pikir orang-orang ini, mereka tidak punya kehidupan. Mereka hanya bisa berpikir pengecut dan berpikir mereka bisa mengatakan apapun yang diinginkan lewat internet," tukas petenis putri nomor satu Inggris tersebut seperti dikutip
The Guardian.
Menurut petenis peringkat 59 dunia tersebut ancaman-ancaman itu biasanya datang dari para penjudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena anda dapat membuat mereka menang atau kehilangan uang," tukas Watson.
Perempuan berusia 23 tahun itu melaju ke ronde ronde ketiga Wimbledon setelah mengalahkan Daniel Hantuchova 6-4 6-2, Rabu (1/7).
Ini adalah untuk ketiga kalinya Watson bisa menembus ronde ketiga Wimbledon. Ia pertama kali mencapai ronde tersebut pada 2012 silam.
Pada awal pekan ini Watson kepada surat kabar Amerika Serikat,
New York Times, mengatakan, "Saya mendapatkan ancaman mati. Saya mendapatkan ada orang yang mengancam untuk membunuh saya dan keluarga saya, berharap saya akan mendapatkan kanker dan meninggal secara perlahan, kematian menyakitkan," kata Watson seperti dikutip
NY Times.
Dalam ajang Wimbledon kali ini, Watson mendapatkan dukungan dari seluruh keluarga dan teman-temannya di Guernsey. Watson pun berambisi agar dapat memenangkan Wimbledon.
(kid/kid)