Assen, CNN Indonesia -- Pemuncak klasemen sementara MotoGP 2015, Valentino Rossi, membantah anggapan telah melakukan kecurangan terhadap Marc Marquez di GP Belanda, Sabtu (27/6). The Doctor membantah manuvernya di dua tikungan terakhir ilegal.
Rossi dituding memotong jalur Marquez hingga kedua pebalap bersenggolan. Pebalap asal Italia itu kemudian memotong jalan dan unggul hingga 1,2 detik atas Marquez di akhir balapan.
Direktur balap MotoGP, Mike Webb, memastikan insiden di lap terakhir GP Belanda
murni kecelakaan. Rossi dianggap Webb terpaksa memotong jalur agar terhindar dari kecelakaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Webb sudah mengambil keputusan, pihak Honda dikabarkan masih tidak terima dengan manuver Rossi. Marquez pun masih berpikir seharusnya bisa meraih kemenangan di Sirkuit Assen.
Dalam wawancara dengan
Cycle World, Rossi membantah telah melakukan manuver ilegal. Pebalap 36 tahun itu mengaku terpaksa tidak mengambil tikungan.
"Saya tidak curang dan tidak ragu, karena Marquez mendorong saya keluar trek. Itu satu-satunya pilihan yang saya punya," ujar Rossi.
Rossi mengaku lebih percaya diri bersaing dengan Marquez musim ini karena memiliki motor yang lebih kompetitif.
"Musim lalu, saya selalu gagal mengalahkan Marquez di lap-lap terakhir karena masalah teknis. Dia punya paket motor yang lebih bagus dan tidak mungkin dikalahkan," tegas Rossi.
Kemenangan di Belanda membuat Rossi unggul 10 poin atas rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. Sementara Marquez tertinggal hingga 74 poin dari Rossi.
"Saya senang unggul 74 poin, karena saya yakin Marquez akan lebih kompetitif di Jerman. Mengalahkan Marquez di tikungan terakhir membuat motivasi saya meningkat," ucap Rossi.
(har/har)