Rio de Janeiro, CNN Indonesia -- Brasil gagal di Copa America 2015 lantaran kalah adu penalti melawan Paraguay namun Dunga menyebut kekalahan 1-7 dari Jerman di semifinal Piala Dunia setahun sebelumnya memegang peranan penting dalam keterpurukan Brasil saat ini.
Tahun lalu, Brasil tampil apik di Piala Dunia dengan barisan skuat muda penuh talenta. Namun performa mereka anti klimaks di babak semifinal lantaran dihancurkan Jerman dengan skor sadis, 7-1.
Setahun berselang, Brasil coba mencari pelipur lara dengan ambisi tinggi di Copa America. Namun ternyata mereka malah kembali menelan kecewa karena sudah harus tersingkir di babak perempat final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"8 Juli (waktu kalah dari Jerman) jelas menjadi tanggal yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Ini sama dengan momen di tahun 1950 (saat Brasil kalah di final Piala Dunia) dan sama halnya dengan kenangan orang akan keberhasilan Brasil menjadi juara dunia lima kali," tutur Dunga kepada Globo Esporte.
"Kami semua harus meningkatkan diri. Kami harus bekerja keras untuk bisa mengembalikan dominasi kami di dunia sepakbola."
"Namun di saat bersamaan, kami tak boleh menganggap remeh hal ini karena semuanya tidak akan berlangsung dengan mudah," kata kapten Brasil di Piala Dunia 1994 ini.
Dunga berharap keterpurukan dan trauma yang dialami Brasil ini tidak berlangsung dalam waktu yang lama.
Tahun depan, Brasil akan menghadapi edisi spesial 100 tahun Copa America di Amerika Serikat. Selain itu Brasil juga akan sibuk untuk mengikuti babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Babak kualifikasi Piala Dunia 2018 sendiri tidak akan berjalan mudah bagi Brasil. Saat ini kekuatan di Amerika Selatan makin merata.
Lawan-lawan kuat yang mesti diperhatikan Brasil bukan hanya Argentina, Chile, ataupun Uruguay, melainkan juga Peru, dan Paraguay.
"Kami harus melihat posisi kami saat ini dari sisi positif."
"Kami tentunya tak bisa selalu menang tetapi kami juga harus sadar bahwa kami harus segera menunjukkan kemajuan dalam setiap kesempatan yang kami mainkan," tutur Dunga.
(ptr/ptr)