`Romelu Lukaku` Dilatih Bersihkan Ladang Ranjau

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 16:43 WIB
Seekor tikus yang dinamakan dengan nama penyerang timnas Belgia dan klub Everton, Romelo Lukaku, dilatih guna membersihkan ladang ranjau di Kamboja.
Penyerang Everton Romelu Lukaku. (Getty Images/Michael Regan)
Morogoro, CNN Indonesia -- Sebuah kelompok perusahaan sosial asal Belgia menamakan seekor 'Tikus Pahlawan' dengan nama penyerang timnas Belgia yang bermain di klub Everton, Romelu Lukaku.

Tikus-tikus itu disebut pahlawan karena binatang pengerat itu digunakan untuk mendeteksi ranjau darat dan dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia.

Seperti dilansir Liverpool Echo, tikus bernama Lukaku itu dilatih institusi sosial APOPO guna mendeteksi bom di ladang-ladang ranjau di Kamboja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

APOPO adalah sebuah grup yang meneliti, mengembangkan, dan menerapkkan teknologi deteksi tikus untuk digunakan di Kamboka, Angola, Thailand, dan Mozambik.



SEjauh ini sudah ada 16 'Tikus Pahlawan' yang dilatih di Tanzania sebelum disebar ke negara-negara di dunia yang membutuhkan jasa tikus tersebut.

Tikus digunakan untuk mendeteksi ranjau darat karena berat mereka kurang lebih satu kilogram sehingga tidak akan membuat meledak ranjau darat, memiliki penciuman yang tajam, dan tidak memiliki ikatan dengan satu orang pelatih tertentu.

Spesies tikus African Giant Pouched dipakai karena kecerdasan, ketenangan, dan kemampuannya. Umur mereka dapat mencapai 8 tahun.

APOPO pertama kali memulai penelitian tahun 1998 dan sekarang telah sukses digunakan dalam lebih dari 60 negara.

Selain Lukaku, rekannya di timnas Belgia, Vincent Kompany pun juga digunakan namanya untuk tikus pendeteksi ranjau tersebut.

Seekot tikus diklaim APOPO dapat mencari ranjau di area yang 14 kali lebih luas dibandingkan kemampuan manusia pembersih ranjau. Saat ini diperkirakan ada 72 negara yang memiliki risiko ancaman ladang ranjau yang belum bersih.

"Sebagian besar 'Tikus Pahlawan' (HeroRATs) kami dinamai oleh para staf kami di pusat pembiakan dan pelatihan di Morogoro, Tanzania. Mereka (para staf) adalah penggemar berat sepak bola," ujar juru bicara APOPO seperti dikutip Mirror. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER